INDOSPORT.COM - Seolah ada kutukan yang menyelimuti Praveen Jordan, setiap kali mengikuti turnamen Australian Open.
Praveen Jordan boleh dikatakan sebagai pebulutangkis Indonesia paling sukses di Australian Open, baik saat ia berpasangan dengan Debby Susanto atau Melati Daeva.
Praveen Jordan sudah tiga kali melenggang ke semifinal Australian Open, ajang yang kini ada di level Super 300 BWF World Tour.
Namun, dari tiga kesempatan tersebut, tak sekali pun Praveen Jordan bisa naik podium tertinggi, selalu mentok sebagai runner up.
Berikut INDOSPORT merangkum perjalanan karir Praveen Jordan di turnamen Australian Open, dan apa yang membuatnya seolah terkena kutukan di Negeri Kangguru.
Australian Open 2016
Pasangan Praveen Jordan/Debby Susanto pertama kali mengikuti turnamen Australian Open 2015, yang saat itu masih ada di level Super Series, tapi mereka tersingkir cepat.
Memasuki Australian Open 2016, barulah Praveen/Debby bisa berbicara banyak. Duo andalan Indonesia mengalahkan wakil Korea dan Singapura untuk lolos ke delapan besar.
Pada babak ini, Praveen/Debby menang perang saudara menghadapi Riky Widianto/Richi Puspita Dili dan lolos ke fase semifinal.
Sayangnya, di babak semifinal, Praveen/Debby dihadang oleh pasangan terbaik China, yaitu Zheng Siwei/Chen Qing Chen.
Ganda campuran asal China tersebut harus mengubur mimpi Praveen Jordan untuk naik podium Australian Super Series 2016 silam.