INDOSPORT.COM – Dua tunggal putra Denmark, Anders Antonsen dan Hans-Kristian Vittinghus, kembali menemukan puzzle lain cara menaklukkan 'sang alien', Viktor Axelsen. Hal ini bisa dicontoh oleh Jonatan Christie dan Anthony Ginting.
Duo Denmark, Antonsen dan Vittinghus, menemukan kelemahan baru Axelsen setelah menganalisis kekalahan raja bulutangkis dunia tersebut di tangan andalan Singapura, Loh Kean Yew, pada turnamen Denmark Open 2022.
Untuk diingat kembali, Loh Kean Yew, menjadi sorotan menyusul keberhasilannya mengakhiri rekor 39 kemenangan beruntun sepanjang 2022 yang dipegang Viktor Axelsen.
Tampil meyakinkan di Jyske Bank Arena, Odense, 12 Oktober 2022 lalu, Loh Kean Yew menundukkan Axelsen secara straight gim dengan skor 21-17, 21-10 hanya dalam tempo 30 menit saja.
Kekalahan Axelsen di Denmark Open kemarin merupakan suatu kejutan tersendiri bagi tuan rumah, termasuk oleh rekannya Anders Antonsen dan Hans Kristian Vittinghus.
Pasalnya, Axelsen masih dianggap momok bagi lawan-lawannya karena hampir tak pernah kalah kecuali satu-satunya kekalahan di German Open 2022 pada Maret lalu.
Uniknya, setelah berhasil mengalahkan Axelsen di babak perempat final, Loh Kean Yew justru takluk di tangan pemain China, Shi Yuqi, yang kemudian menjadi pemenang di ajang tersebut.
Dalam podcast The Badminton Experiences, Antonsen dan Vittinghus bertukar pikiran mengenai penyebab kekalahan Axelsen di kampung halamannya sendiri tersebut.
Menurut Antonsen, shuttlecock yang cepat jadi penyebab utama Axelsen kewalahan meladeni serangan bertubi-tubi dari tunggal putra Singapura ini di Denmark Open 2022.
“…Yang saya pahami, shuttlecock yang sangat cepat dan kondisi Denmark Open mungkin cocok untuk pemain seperti Loh Kean Yew yang benar-benar sangat cepat, meledak-ledak,” ujar Antonsen.
“Yang saya lihat, mereka menaikkan banyak sekali shuttlecock dari garis lapangan dan Loh Kean Yew satu-satunya yang bisa mengontrol net depan dan saya pikir menjadi alasan mengapa dia menang,” ungkapnya
Sepakat dengan pendapat Antonsen, Vittinghus menambahkan bahwa Loh Kean Yew sangat terampil dalam memainkan shuttlecock di depan net.