Medali 2022 Dikangkangi Indonesia, Media China Soroti Runtuhnya Dominasi Bulutangkis Jepang

Minggu, 20 November 2022 00:40 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Tiga faktor anjloknya prestasi bulutangkis Jepang pada musim 2022 menurut media China. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Tiga faktor anjloknya prestasi bulutangkis Jepang pada musim 2022 menurut media China.
3 Faktor Anjloknya Prestasi Bulutangkis Jepang

Pada tahun 2018, bulutangkis Jepang dengan perolehan 46 gelar juara, sangat telak meninggalkan China yang saat itu finish dengan 33 gelar BWF World Tour.

Sebaliknya, negara-negara pesaing seperti China dan Indonesia sedang mengalami situasi naik turun pada periode tersebut.

Namun di saat China dan Indonesia perlahan kembali menunjukkan kekuatannya pada ajang Olimpiade 2020 dengan perolehan medali emas bulutangkis, justru Jepang menunjukkan sebaliknya.

Jepang yang saat itu menjadi tuan rumah Olimpiade 2020, justru hanya bisa mengandalkan ganda campuran Yuta Watanabe/Arisa Higashino dengan perolehan perunggu.

Untuk itulah media Aiyuke membuat analisis tiga faktor yang mempengaruhi menurunnya performa para pebulutangkis Jepang.

Faktor pertama, media Aiyuke menyebut bahwa sistem pelatihan ganda Jepang yang kaku. Maksudnya, pemain bulutangkis Jepang mengandalkan pelatihan liga dan sekolah Pemuda Olahraga.

Jadi sebagian besar tim ganda telah menjadi pasangan sejak sekolah menengah. Apabila berganti partner, mereka pada dasarnya berasal harus berasal dari perusahaan yang sama. Artinyam pemain yang berbeda klub, sangat susah membentuk tim.

Faktor kedua, Asosiasi Bulutangkis Jepang (NBA) memilih talenta didasarkan pada performa, dan gaya permainan yang disebut ‘mudah ditebak.’

Faktor ketiga menurut media Aiyuke, penyebab merosotnya performa Kento Momota dan kawan-kawan belakangan ini lantaran Asosiasi Bulutangkis Jepang terbatas memiliki kebebasan kepada atlet yang juga terikat perusahaan.

Namun apapun itu, ini hanyalah sekadar asumsi. Karena bisa saja tahun depan, Jepang kembali menunjukkan dominasinya dalam BWF World Tour jelang Olimpiade 2024.

Sumber: Sohu