INDOSPORT.COM - Berikut adalah evaluasi bagi pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung dan Putri Kusuma Wardani, usai turnamen bulutangkis Australian Open 2022.
Turnamen Australian Open 2022 telah selesai dihelat. Indonesia meraih satu medali perak lewat Gregoria Mariska.
Di sisi lain, Putri Kusuma Wardani atau yang akrab disapa Putri KW, harus tersingkir di babak kedua pada ajang Super 300 itu.
Pelatih tunggal putri Pelatnas PBSI, Herli Djaenudin memberikan evaluasi untuk dua anak asuhnya yang gagal meraih medali emas dari perhelatan Australian Open.
Berikut INDOSPORT merangkum tiga evaluasi penting Herli Djaenudin pada Gregoria Mariska dan Putri KW.
1. Stamina Gregoria Belum Prima
Gregoria Mariska Tunjung mencapai final pertamanya sejak empat tahun terakhir. Sayangnya, capaian ini ia raih setelah tur panjang, sehingga staminanya pun jeblok.
Australian Open merupakan turnamen keempat secara beruntun sejak Denmark Open, French Open, hingga Hylo Open, dengan istirahat kurang dari seminggu.
"Gregoria mampu tampil habis-habisan di semifinal. Dia ngotot dan punya semangat. Dia terus berjuang keras saat melawan Han Yue di semifinal," ungkap Herli Djaenudin.
"Setelah kalah di game pertama, dia bisa bangkit dan merebut dua game berikutnya. Dia berjuang bahkan sampai muntah untuk menang," terang Herli kepada awak media.
Maka dari itu, ia maklum jika akhirnya Gregoria kalah dari An Se-young di final Australian Open, karena wakil Korea itu sebelumnya tidak mengikuti tur Eropa.