Sakit Hati dengan PBSI, Tunggal Putra Indonesia Bakal Bela Kroasia Tahun Depan
Melansir laman BWF, Aria Dinata yang mengaku sebagai ‘korban’ regulasi baru PBSI, tercatat baru sekali ikut turnamen bulutangkis sepanjang musim ini, yakni Bulgarian International Championship.
Kemudian pada tahun 2019, Aria Dinata juga baru mengikuti 4 turnamen, 2 turnamen pada 2018, dan 2 turnamen pada 2017.
Dia bertanding atas nama pebulu tangkis Independen dan melancong ke Kroasia dengan tetap mengibarkan bendera Indonesia.
Hanya saja karena dibuat sakit hati tak berujung, Aria Dinata memutuskan naturalisasi menjadi warga negara Krosia per Januari 2023.
Kondisi yang dialami Aria Dinata hingga Andi Fadel Muhammad, turut membuat legenda bulutangkis Indonesia, Candra Wijaya, buka suara melalui instagramnya.
Pada intinya, Candra Wijaya meminta PBSI meninjau ulang kembali Peraturan dan Penetapan PP PBSI Tentang Pengiriman Atlet Pada Kejuaraan Internasional (Pasal 7).
Jika dilihat dari sisi lain, PBSI sendiri memang sudah merevisi beberapa aturan baru untuk atlet yang diberikan izin ke suatu turnamen bulutangkis.
Disinyalir aturan baru tersebut terjadi salah satunya karena dilatarbelakangi insiden sejumlah pebulu tangkis profesional atau non-pelatnas PBSI pada 2020 yang melakukan match fixing.
Dilansir dari laman BWF, ada beberapa pebulu tangkis Indonesia yang saling mengenal, melanggar peraturan integritas BWF terkait pengaturan pertandingan dan manipulasi pertandingan.
Para pebulu tangkis Indonesia itu diskors sejak Januari 2020 hingga 6-12 tahun. Mereka juga didenda masing-masing antara Rp42 juta-168 juta.
Sumber: Instagram Story @dinataaria_07