Soniia Cheah, Pebulutangkis Malaysia Penjegal Tunggal Putri Indonesia Umumkan Pensiun
Seperti diketahui, Soniia Cheah merupakan pemain bulutangkis independen. Ia resmi didegradasi oleh Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) tahun lalu.
Selain dirinya, BAM turut mendegradasi lima pemain bulutangkis lainnya seperti Goh Soon Huat, Shevon Lai, Lai Pei Jing (ganda campuran); dan Vivian Hoo (ganda putri).
Capaian terbaik Soniia Cheah di sepanjang kariernya adalah meraih medali perak ajang SEA Games 2017. Di babak final ia harus takluk dari rekan senengaranya, Goh Jin Wei.
Sementara itu pada level challenge/series, pebulutangkis Malaysia itu berhasil meraih gelar juara di Belgian International 2016 dan Tata Open Indian International 2016.
Oleh sebab itu, Soniia Cheah turut mengungkapkan rasa terimakasih kepada BAM. Karena di bawah naungannya, ia berhasil memperoleh beberapa gelar kejuaraan.
“Saya ingin berterimakasih kepada BAM karena telah mengembangkan dan memelihara bakat saya. Merupakan suatu kehormatan menjadi bagian dari tim nasional selama 15 tahun,” tutur Soniia.
Selama menjadi atlet independen, Soniia mengungkapkan telah banyak berkembang dan banyak belajar mengenai lika-liku menjadi atlet bulutangkis tanpa naungan dari BAM.
“Dengan menjadi pemain independen, saya menjadi lebih kuat dan dewasa. Saya juga belajar banyak tentang kedewasaan,” tambahnya.
Meski berstatus sebagai pemain independen, Soniia Cheah kerap menjadi penjegal atlet-atlet bulutangkis lainnya, salah satunya adalah pemain Indonesia.
Pada ajang Kejuaraan Dunia 2022 yang digelar di Tokyo, Soniia Cheah menjegal jalan Putri Kusumawardani di babak 64 besar, namun ia harus kandas di babak 32 besar.
Sumber: New Straits Times