Deretan Raja dan Ratu 'Servis Delay' di Bulutangkis, Atlet Indonesia Sering Jadi Korban?
3. Christinna Pedersen (Denmark)
Jauh sebelum Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty dan Seo Seung-jae/Choi Sol-gyu, ada pebulutangkis yang terkenal memiliki servis delay yakni Christinna Pedersen.
Meski sudah memutuskan pensiun, semasa masih menjadi atlet bulutangkis, Christinna Pedersen adalah pemain yang mencolok saat melakukan delay service.
Legenda ganda campuran dan ganda putri itu bisa lebih dari sepuluh detik melakukan servis, yang beberapa kali membuat lawan melakukan protes ke wasit.
Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti juga pernah menjadi korban dari keganasan Christinna Pedersen saat berduet dengan Mathias Christiansen.
Bahkan dengan salah satu senjata servis delay itu, eks ganda putri Indonesia, Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii juga menjadi salah satu korban Christinna Pedersen/Kamilla Rytter Juhl.
4. Mathias Boe
Karakter servis Mathias Boe sangat berbeda dengan mantan pasangannya di ganda putra dulu, yakni Carsten Mogensen.
Saat itu Carsten Mogensen identik dengan servis cepat, sementara Mathias Boe justru melakukan servis delay atau buffering.
Servis Mathias Boe tersebut kerap kali membuat para rivalnya protes ke wasit, seperti Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon.
Alhasil, Mathias Boe menjadi salah satu rival paling sulit dikalahkan oleh Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon yang saat ini dalam era keemasan mereka berkarier.
Demikian empat pebulutangkis atau pasangan yang terkenal memiliki servis cukup lama hingga dijuluki ‘king of delay service’ oleh badminton lovers.