Pernah Berkarir di Eropa, Ihsan Maulana: Pelatih Bulutangkis di Kanada Masih Langka
"Orang tua di sana ingin anak-anaknya menjadi atlet, tapi sayangnya belum banyak yang menemukan pelatih yang benar-benar top," ungkap Ihsan Maulana Mustofa.
"Padahal di sana banyak anak-anak yang permainannya cukup bagus," tambah Ihsan Maulana, yang sebelumnya berkesempatan melatih klub CST di Montreal, Kanada.
Sebelum ia memutuskan kembali ke Tanah Air, Ihsan masih melihat tingginya minat atlet muda untuk menekuni bulutangkis.
Hanya saja, menurut Ihsan, peminat cabang olahraga tepok bulu masih didominasi oleh masyarakat dengan kemampuan finansial yang mapan karena biaya yang tinggi.
"Biaya di sini tidak terlalu mahal, mau latihan berjam-jam tidak masalah. Tapi sewa lapangan di Kanada sangat mahal, kalau orang yang finansialnya kuat pasti bisa membiayai," pungkas Ihsan Maulana.
Baru-baru ini, Ihsan Maulana Mustofa juga mencuri perhatian karena mendapatkan undangan dari pebulutangkis terbaik dunia, Viktor Axelsen, untuk jadi sparring partner.
"Habis dari sini (Kejurnas PBSI) selesai, saya langsung ke Dubai untuk latihan sama Viktor juga. Latihan di sana, bantu-bantu dia."
"Menurut saya, Viktor ini teman latihannya kurang juga dia. Makanya dia manggil Loh Kean Yew dan lain-lain," ungkap Ihsan.
"Dia (Viktor Axelsen) sih yang ngontak saya. Kan waktu zaman main, saya kenal kan, dan berhubungan baik. Dia orangnya humble juga," lanjut eks pebulutangkis nasional itu.
"Waktu itu dia nanya ke saya, kok enggak pernah kelihatan. Saya bilang sudah banyak sakit (cedera) dan enggak main. Dia bilang: bisa bantu saya latihan di sini (Dubai)?"
"Saya jawab 'kalau lawan kamu, saya sudah enggak mampu'. Dia bilang 'oh enggak, bukan buat pertandingannya'. Mungkin bantu kayak 2 lawan 1," tuntas Ihsan.