Kian Meroket Tembus Ranking 9 BWF Pekan Depan, Intip Statistik Kebangkitan Rinov/Pitha Pada 2022
Mari flashback sejenak saat pertama kalinya Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dipasangkan dadakan pada ajang Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis 2017 lalu.
Meski dipasangkan dadakan oleh pelatih ganda campuran Indonesia Nova Widianto, namun saat itu Rinov/Pitha menjawab tantangan dengan menggondol emas.
Rinov/Pitha menjadi juara dunia junior 2017 usai mengalahkan unggulan asal Indonesia lainnya, Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti dengan skor 21-23, 21-15, 21-18.
Sejak saat itu, pasangan dadakan tersebut awet bahkan ketika naik ke level senior bulutangkis. Setahun berselang, Rinov/Pitha sukses menggenggam gelar juara turnamen Super 100 Indonesia Masters 2018.
Saat itu di partai final, Rinov/Pitha sukses mengalahkan pebulutangkis sarat pengalaman asal Thailand, Nipitphon Phuangphuapet/Savitree Amitrapai dengan skor 21-19 dan 21-18.
Kemudian mereka juga ke final meskipun harus berakhir sebagai runner up Syed Modi International 2018 yang merupakan turnamen Super 300.
Tampil gemilang dalam debut di level senior, Rinov/Pitha menemui titik terendah ketika nyaris tiga tahun hanya sekali naik podium kedua di Swiss Open 2019 dan perunggu SEA Games 2019.
Enggan berpisah, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari menemui titik terang saat berhasil menjuarai turnamen bulutangkis Super 300 di Spain Open 2021.
Namun konsistensi mereka masih menjadi kendala. Secara statistik yang dilansir dari BWF, dari 11 turnamen pada 2021, enam diantaranya mereka terdepak di babak 32 besar.
Puncaknya Rinov/Pitha disangsi publik ketika naik jadi ganda campuran nomor satu di PBSI Praveen/Melati dan Hafiz/Gloria terdegradasi pada awal 2022.