INDOSPORT.COM – Anthony Sinisuka Ginting melayangkan protes keras ke BWF karena jadwal turnamen yang amat ketat saat di sela-sela wawancara di Indonesia Masters 2023.
Protes keras tersebut diungkapkan secara blak-blakan oleh Anthony Ginting kepada Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) pada Rabu (25/1/23) kemarin.
Menurut tunggal putra peringkat dua dunia tersebut, jadwal bulutangkis di bulan Januari terlalu padat sehingga tidak efisien.
Tercatat, pada bulan Januari BWF akan menggelar empat turnamen sekaligus yakni Malaysia Open (10/15 Januari), India Open (17-22 Januari), Indonesia Masters (24-29 Januari) dan Thailand Masters 2023 (31 Januari - 5 Februari).
Jadwal ketat ini membuat rekan senegara Jonatan Christie beranggapan bahwa seharusnya jadwal antara Malaysia Open dan Indonesia Masters 2023 digelar secara berurutan.
Sehingga para pebulutangkis memiliki waktu yang lebih efisien untuk menjalani masa pemulihan dan persiapan yang lebih matang.
"Sayangnya kenapa India Open kenapa tidak di awal atau akhir saja. Perjalanannya cukup jauh, jadi harus terbang bolak-balik. Secara tidak langsung akan pengaruh ke fisik," kata Anthony Ginting, dilansir dai Antara.
Jadwal di bulan Januari terasa semakin tak efisien dan merugikan pemain, pasalnya turnamen yang digelar ialah level atas yakni BWF Super 1000, Super 750, Super 500 dan Super 300.
Sehingga para pemain mau tak mau harus memforsir tenaganya demi mencetak poin sebanyak-banyaknya agar bisa memperbaiki peringkat mereka di ranking BWF.
Meski demikian, Anthony Sinisuka Ginting berharap BWF memberikan solusi terbaik untuk turnamen ke depannya jelang penampilannya di 16 besar Indonesia Masters 2023.