Pesimistis Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Thomas-Uber, Dewan BWF: Mahal Sekali!

Jumat, 27 Januari 2023 12:15 WIB
Penulis: Martini | Editor: Indra Citra Sena
© badmintonasia.org
Bambang Roedyanto, anggota dewan BWF asal Indonesia. Copyright: © badmintonasia.org
Bambang Roedyanto, anggota dewan BWF asal Indonesia.
Koh Rudy Bongkar Biaya Gelear Major Event

Melihat banyaknya Badminton Lovers (BL) yang meminta Indonesia menjadi host atau tuan rumah Piala Thomas-Uber, Koh Rudy membuat klarifikasi di laman Twitter-nya.

"Untuk jadi tuan rumah Thomas-Uber Cup atau Sudirman, atau World Chmapionship, itu mahal sekali," blak-blakan Koh Rudy.

"Untuk tiket Indonesia Masters segitu sudah komplain," sambung Koh Rudy, mengingat sebelumnya banyak BL yang protes ketika ada wacana untuk menaikkan harga tiket.

"Kita tidak ambil, karena tidak bisa menutupi cost, di mana 80 persen commercial oleh BWF, dan tuan rumah hanya dapat 20 persen."

Jika memang Indonesia bersedia menjadi tuan rumah ajang major event, maka ada kemungkinan harga tiket akan melonjak, guna menutupi kekurangan yang ada.

"Bisa-bisa tiket dijual 1-3 juta per sektor, per hari," jelas Anggota Dewan BWF tersebut.

Meski sudah mengetahui hal ini, namun masih banyak BL yang berharap suatu saat Indonesia berani menjadi tuan rumah. Koh Rudy membuka peluang jika ada sponsor.

"Kecuali ada sponsor mau bayar 30 M ke atas," jelas Bambang Roedyanto alias Koh Rudy.

Sekadar informasi, Indonesia pernah menjadi tuan rumah major event World Championship 2015. Kala itu, Kejuaraan Dunia ini dihelat di Istora Senayan, Jakarta.

Namun, saat itu harga tiket memang masih cukup terkangkau. Untuk tiket terusan level VIP (7 hari) hanya dibanderol seharga Rp1,7 juta, dan tiket harian mulai Rp30 ribu saja.

Hanya saja, perlu dipertmbangkan adanya perubahan kebijakan dari BWF di setiap tahun, sehingga membuat Indonesia kini urung menjadi tuan rumah.