INDOSPORT.COM - Ada resep ampuh yang menjadi faktor Indonesia bisa meraih empat gelar juara di All England 1979. Mungkinkah kejayaan itu bisa terwujud lagi tahun ini?
All England merupakan salah satu turnamen bulutangkis tertua di dunia. Ajang ini lantas dipatenkan oleh BWF menjadi ajang Super 1000, sehingga poin ranking-nya tinggi.
Dalam waktu dekat, skuat Indonesia akan berjuang di pentas All England 2023, mulai 14-19 Maret di Birmingham Arena, Inggris.
Dalam lima tahun terakhir, wakil Indonesia yang bisa juara All England bisa dihitung jari. Hanya sektor ganda putra yang rutin memberikan gelar dari ajang prestisius ini.
Mulai dari Marcus Gideon/Kevin Sanjaya, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, dan yang teranyar adalah pasangan muda, Bagas Maulana/M. Shohibul Fikri.
Satu gelar juga diberikan oleh pasangan ganda campuran, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Sedang sektor tunggal dan ganda putri masih nihil kontribusinya.
Padahal, Indonesia pernah berjaya di All England 1979, di mana empat wakil Merah Putih secara bersamaan naik podium juara. Rekor dunia yang belum pernah terjadi lagi.
Tunggal putra ada Liem Swie King. Ganda putra masih dikuasai oleh Tjun Tjun/Johan Wahyudi. Ganda putri akhirnya disikat oleh pasangan Verawaty Fajrin/Imelda Wiguna.
Gelar itu dilengkapi oleh Christian Adinata/Imelda Wiguna dari sektor ganda campuran. Hanya tunggal putri yang tidak mengirimkan wakilnya di final All England 1979.
Lantas, apa rahasia skuat Indonesia bisa menguasai podium All England 1979?