In-depth

Flandy Limpele Cabut ke Hong Kong, 4 Pelatih Kelas Dunia Ini 'Disia-siakan' PBSI

Rabu, 1 Maret 2023 12:15 WIB
Penulis: Martini | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Humas PBSI
Anthony Ginting bersama sang pelatih, Hendry Saputra, usai memenangkan China Open 2018. Copyright: © Humas PBSI
Anthony Ginting bersama sang pelatih, Hendry Saputra, usai memenangkan China Open 2018.
Pelatih-Pelatih Lainnya

2. Nova Widianto

Sebelum Flandy Limpele menukangi sektor ganda campuran Indonesia, posisi itu dihuni oleh Nova Widianto. Namun per tahun 2023, Nova memilih hijrah ke federasi Malaysia.

Kepergian Nova Widianto ke Malaysia sangat disayangkan oleh Badminton Lovers, sebab ia berjasa dalam membawa Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti ke puncak.

Belum lagi Nova Widianto juga membawa Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas masuk top 10 dunia, dan Rehan Naufal/Lisa Ayu yang masuk sebagai most improved player of the year 2022.

3. Chafidz Yusuf

Chafidz Yusuf adalah mantan pelatih sektor ganda putra di Pelatnas PBSI pada periode 2003-2006. Makanya, ia disebut sebagai 'penemu' Marcus Gideon/Kevin Sanjaya.

Kemudian, Chafidz menjadi asisten pelatih ganda putri bersama Eng Hian pada 2012 hingga 2021. Salah satu prestasinya ialah membawa Greysia Polii/Apriyani Rahayu menyabet medali emas Olimpiade 2020.

Chafidz juga sempat menjadi pelatih di Singapura. Namun baru-baru ini, ia pun mengumumkan bahwa ia telah menjadi pelatih bulutangkis di Filipina. Satu lagi pelatih kawakan yang disia-siakan PBSI.

4. Hendry Saputra

Di tengah perjuangan Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting untuk jadi tunggal putra terbaik dunia, pelatih Hendry Saputra justru tidak dipertahankan oleh pihak PBSI.

Hendry pernah mengantarkan Jonatan Christie menyabet medali emas dari Asian Games 2018. Selain itu, ia juga membantu Anthony Ginting meraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020.

Yang juga membekas bagi Hendry selama di Pelatnas adalah ketika Jonatan dan Ginting menciptakan All Indonesian Final di Korea Open 2017. Saat itu, Ginting menjadi juara setelah menang rubber game atas Jonatan.