INDOSPORT.COM - Borok PBSI sedikit demi sedikit mulai terkuak. Penggemar olahraga bulutangkis mulai berani menggaungkan reformasi demi prestasi yang lebih baik.
Menurut Badminton Lovers (BL), PBSI saat ini hanya berlindung di balik prestasi ganda putra Indonesia, sementara sektor lainnya seret prestasi.
Khususnya di sektor ganda campuran, saat ini belum ada pemain senior yang bisa jadi panutan bagi Rehan/Lisa dkk, sehingga prestasi sektor ini menjadi mangkrak.
Nahasnya, PBSI ditinggal oleh dua pelatih ganda campuran. Nova Widianto hijrah ke Malaysia, lalu Flandy Limpele minggat ke Hongkong. Apa yang sebenarnya terjadi?
Beberapa waktu lalu, Flandy Limpele buka suara terkait keputusannya meninggalkan PBSI. Menurutnya, sampai awal tahun 2023, ia tak kunjung mendapat kepastian kontrak.
"Hongkong memberi saya tawaran lebih tinggi dari PBSI. Itu termasuk kontrak dan kemajuan karier," Kata Flandy, dikutip dari Twitter @BadmintonTalk, Selasa (28/2/23).
"Mereka menawarkan saya kontrak dua tahun dan posisi untuk memimpin seluruh departemen ganda. Ini adalah tantangan bagi saya dan saya ingin terus belajar."
Sementara itu Kabid Binpres PP PBSI, Rionny Mainaky, mengaku kaget dan tidak tahu menahu akan keputusan Flandy yang mendadak menerima kontrak di Hongkong.
"Enggak (ada komunikasi). Saya kemarin masih sama-sama, tapi dia enggak bilang, saya tahu dari temannya. Kayak Amon, Eng Hian, kasih tahu, yang bagusnya kan begitu," ujar Rionny.
Berawal dari polemik antara Flandy Limpele dan PBSI tersebut, Badminton Lovers (BL) akhirnya merangkum apa saja 'dosa' PBSI yang mestinya segera diperbaiki.