INDOSPORT. COM - Bulutangkis Indonesia pernah beberapa kali merasakan momen pahit kalah di final ajang Piala Thomas.
Bagi para penikmat bulutangkis, keberadaan Piala Thomas merupakan salah satu ajang yang begitu dinanti-nantikan.
Bagaimana tidak, kompetisi ini menjadi ajang pertarungan tim-tim beregu putra paling bergengsi di dunia (garapan BWF).
Ditambah lagi, publik perlu menunggu cukup lama buat menyaksikan ajang Piala Thomas, sebab perhelatannya diadakan setiap dua tahun sekali.
Indonesia yang punya prestasi megah di jagat bulutangkis internasional, tentu cukup diperhitungkan dalam ajang Piala Thomas.
Sejauh ini, Indonesia sudah mengumpulkan total 14 gelar juara; kali perdana pada 1958, dan terakhir pada edisi 2020.
Perolehan gelar tersebut sampai sekarang masih yang terbanyak di antara negara-negara lainnya.
Jumlah gelar Piala Thomas milik Indonesia hanya bisa didekati oleh China (10 gelar) yang juga merupakan negara besar bulutangkis.
INDOSPORT kali ini hendak mengulas tiga momen terakhir tim beregu putra Indonesia menderita kekalahan di final Piala Thomas.