Bangga! Legenda Denmark Sebut Taufik Hidayat Pemain dengan Teknik Terbaik di Dunia
Meski bertabur gelar, sayangnya Taufik Hidayat belum pernah menjuarai ajang All England di sepanjang kariernya, sampai ia memutuskan pensiun di tahun 2013 silam.
Saat masih aktif bermain, Taufik beberapa kali tampil dalam turnamen yang dihelat di Inggris itu. Prestasi terbaiknya adalah dua kali menjadi finalis, yakni pada 1999 dan 2000.
Taufik Hidayat mengikuti All England untuk pertama kalinya pada tahun 1999. Usianya baru 17 tahun, tetapi ia sudah membuat banyak orang terpukau.
Kala itu, Taufik berhasil menyingkirkan Park Tae-sang asal Korea Selatan, Peter Knowles asal Inggris, Fung Permadi dari Indonesia/Taiwan, dan Hoyer Larsen dari Denmark.
Taufik Hidayat mencapai babak final dan berhadapan dengan andalan Denmark, Peter Gade.
Sempat memberikan perlawanan sengit hingga babak rubber, tetapi Taufik Hidayat akhirnya harus mengakui keunggulan Peter Gade dalam pertarungan skor 11-15, 15-7, 10-15.
Setahun kemudian, Taufik masih mampu memesona penonton dalam turnamen All England. Ia tampil lebih percaya diri karena baru menyabet dua medali emas di SEA Games 1999.
Performa apik kembali diperlihatkan Taufik. Ia mengalahkan Cheng Gang asal China, Kenneth Jonassen asal Denmark, Chen Hong asal China, dan Fung Permadi dari Taiwan.
Di partai final, Taufik Hidayat menghadapi pemmain China, Xia Xuanze. Hanya saja, penampilannya justru antiklimaks. Taufik kalah dua set dengan skor 6-15 dan 13-15.
Sejak kekalahan itu, Taufik Hidayat belum pernah lagi menjejakkan kakinya di final All England. Bahkan, penampilan terakhirnya di tahun 2013, ia harus kandas di babak pertama.