Jonatan-Ginting Jangan Panik, 5 Legenda Tunggal Putra Ini Juga Tak Pernah Juara All England
Mundur ke generasi sebelumnya, sosok legendaris Alan Budikusuma juga belum beruntung bisa naik podium tertinggi All England. Pencapaian terbaiknya adalah semifinal pada tahun 1992 dan 1994.
Pada tahun 1992, Alan Budikusuma harus mengakui keunggulan pemain China, Zhao Jianhua, dengan skor 12-15 dan 10-15.
Sementara pada tahun 1994, Alan harus kalah dari kompatriotnya, Haryanto Arbi, dengan skor telak 5-15 dan 7-15. Saat itu, Arbi dinobatkan sebagai juara All England.
4. Icuk Sugiarto
Icuk Sugiarto, ayah dari pebulu tangkis Tommy Sugiarto juga sempat melegenda pada masanya. Namun, Icuk belum pernah menjuarai ajang All England yang prestisius.
Pencapaian terbaik Icuk Sugiarto adalah menjadi runner-up All England 1987. Kala itu, ia berhadapan dengan legenda Denmark, Morten Frost di babak final.
Nahasnya, Icuk Sugiarto justru dibombardir habis-habisan oleh Morten Frost, hingga menuai kekalahan 10-15, 0-15. Beruntung Icuk bisa balas dendam pada Frost dan mengalahkannya di final French Open 1988.
5. Joko Suprianto
Joko Suprianto juga merupakan salah satu legenda bulutangkis yang kini melahirkan generasi penerus di sektor tunggal putri. Sang anak, Bilqis Prasista, bahkan sudah masuk dalam daftar pemain Pelatnas PBSI.
Joko Suprianto sangat berharap pada sang putri, lantaran sebelumnya ia sudah banyak mengoleksi gelar, tetapi luput membawa pulang medali emas dari All England.
Joko sempat melenggang ke babak final All England 1990. Namun saat itu ia kalah dari Zhao Juanhua, pebulu tangkis asal China, dengan skor telak 4-15, 1-15.