Gail Emms, Juara Terakhir All England dari Inggris yang Sempat Bangkrut dan Depresi

Rabu, 15 Maret 2023 09:12 WIB
Penulis: Maria Valentine | Editor: Isman Fadil
© Mark Thompson/Getty Images
Mantan pemain badminton asal Inggris, Gail Emms. Copyright: © Mark Thompson/Getty Images
Mantan pemain badminton asal Inggris, Gail Emms.
Dapat Ordo Kesatria Inggris

Gail Emms mendapatkan salah satu penghargaan bergengsi dari Kerajaan Inggris, yakni Bintang Kekaisaran Britania Raya (Order of the British Empire) pada 2009 lalu.

Penghargaan ini diberikan untuk warga Inggris yang memiliki dedikasi di bidang seni, ilmu pengetahuan, kerja amal, dan pelayanan masyarakat.

Wanita berusia 45 tahun ini memang selain kerap memberikan gelar juara di bidang badminton, ia juga ikut mempopulerkan dan mengadakan pelatihan bulutangkis untuk generasi berikutnya.

Depresi dan Terlilit Utang

Gail Emms resmi gantung raket secara profesional setelah tersingkir di perempatfinal Olimpiade Beijing 2008. 

Usai pensiun, Gail Emms rupanya menderita depresi. Dalam sebuah wawancara di situs BWF pada 2021 lalu, ia baru mengakui masa-masa sulit yang ia alami.

“Saya berbaring di sofa selama seminggu. Saya tak menyangkalnya tapi saya menolak untuk cari bantuan. Saya dulu adalah perempuan di olahraga yang bermain melawan laki-laki. Saya tak boleh menampilkan emosi,” tuturnya.

“Saya harus menunjukkan karakter yang lebih seperti laki-laki. Dalam olahraga, itu adalah segalanya, Anda harus bersungguh-sungguh. Seluruh identitas saya terenggut (setelah pensiun), sulit rasanya kembali menjadi diri sendiri.”

Lalu semenjak kehilangan pekerjaannya di 2017, kehidupan Gail Emms mendadak berubah total. Ia mengaku kesulitan menemukan pekerjaan yang baru untuk membayar tagihan kebutuhan hidupnya.

Dilansir dari situs olahraga itv.com, Gail Emms mengaku terpaksa menangis saat dirinya harus menjual seluruh harta benda yang ia miliki demi memenuhi kebutuhan hidupnya bersama kedua anaknya.

Gail Emms bahkan mengakui kalau CV yang ia miliki sebagai seorang pebulutangkis Inggris sukses selama 10 tahun cukup membantunya mendapat pekerjaan, meskipun pekerjaan tersebut hanyalah sebagai barista di kafe.