INDOSPORT.COM – Legenda bulutangkis Belanda, Jorrit de Ruiter yang sempat berkelakar meminta ganda putra Indonesia tampil baru-baru ini memberikan pujian tinggi untuk Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang tampil gemilang di All England 2023.
Pujian tersebut diungkapkan oleh mantan pebulutangkis asal Belanda tersebut melalui cuitan di akun pribadinya sepanjang gelaran All England 2023 berlangsung.
Awalnya Jorrit memberikan pujian bahwa umur hanyalah sekadar angka bagi Ahsan/Hendra karena mampu mengalahkan pemain China sekaligus unggulan kelima, Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi di babak perempat final pada Jumat (17/3/23).
“Umur hanyalah sebuah angka untuk The Daddies usai mengalahkan pemain China, di mana Ahsan/Hendra terlihat tajam namun tetap santai,” cuit @JorritdeRuiter.
Age is just a number for the Daddies, beating the Chinese combination for the very first time. Ahsan & Setiawan are looking sharp and relaxed. #YAE23 #YonexAllEnglandOpen2023
— Jorrit de Ruiter (@JorritdeRuiter) March 17, 2023
Setelah itu, dirinya juga memberikan pujian tinggi lainnya termasuk catatan mencengangkan milik Hendra Setiawan yang kini berusia 38 tahun.
“Duel ganda putra di semifinal terutama di gim ketiga rasanya menegangkan seperti lagu Thriller dari Michael Jackson. Luar biasa Ahsan/Hendra kembali mencapai babak final All England” cuitnya lagi.
That mens doubles semi final third game could easily go down as promotion for Michael Jacksons song Thriller. Amazing and unique Ahsan/Setiawan are in another #YonexAllEnglandOpen2023 final. #TheDaddies #ageisjustanumber
— Jorrit de Ruiter (@JorritdeRuiter) March 18, 2023
“Statistik yang benar-benar gila dan menakjubkan,” tambahnya lagi.
Absolutely both crazy and amazing statistic! https://t.co/Dl6BLRmipP
— Jorrit de Ruiter (@JorritdeRuiter) March 18, 2023
Ini merupakan final ketiga Ahsan/Hendra di All England sejak dipasangkan pertama kali, dan back to back usai kalah atas Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri di partai final All England 2022.
Sebelumnya Jorrit de Ruiter sempat menjadi atensi karena berkelakar dengan meminta para pemain ganda putra Indonesia dilarang tampil di semua turnamen.
Hal ini diungkapkan oleh Jorrit de Ruiter karena ia mengakui kehebatan ganda putra Indonesia sejak dulu yang selalu tampil dominan di berbagai ajang bulutangkis.