Merinding, Pelatih PBSI Ungkap Kebaikan Syabda Perkasa Belawa Semasa Hidup
Melalui foto tersebut, Namrih Suroto mengenang sosok Syabda Perkasa Belawa sebagai pemuda yang baik hati dan tidak pernah meningalkan kewajiban agamanya saat bertanding di luar negeri.
“Anak baik selalu ngajak jumatan bareng kalau lagi pertandingan di luar,” tulis Namrih Suroto.
Tak pelak, unggahan Namrih Suroto tersebut langsung disambut haru oleh para pecinta bulutangkis Indonesia.
Syabda, pemain kelahiran Jakarta, 25 Agustus 2001 ini meninggal dunia setelah kendaraan yang dikemudikan sang ayah, Muanis Hadi Sutamto menabrak kendaraan lain dari belakang di jalan tol.
Akibatnya, Syabda dan ibunda, Anik Sulistyowati (49) meninggal dunia. Sang ayah, dalam kondisi kritis. Sementara kakaknya, Diana Sakti Anistyawati dan adiknya, Tahta Bathari Cahyaloka mengalami luka-luka.
Saat ini sang ayah, Muanis, juga sang kakak dan adik, masih dalam perawatan di Rumah Sakit Islam Al Ikhlas, Pemalang.
Prestasi terakhir pemain yang bergabung dengan pelatnas PBSI pada 2018 tersebut adalah menjuarai Malaysia International Series 2022 dan Iran Fajr International 2023.
Sebelumnya, bintang muda pelatnas PBSI tersebut juga pernah menyelamatkan muka Indonesia di kejuaraan beregu Piala Thomas 2022.
Saat menghadapi korea Selatan di babak penyisihan grup, Syabda Perkasa Belawa tampil di partai kelima alias jadi penentu nasib tim Merah Putih.
Menggadapi Lee Yun-gyu, Syabda Perkasa Belawa berjuang mati-matian demi menyumbang poin lewat kemenangan rubber set 21-14, 11-21, dan 21-16.
Baca berita sepak bola dan olahraga lainnya di Google News