INDOSPORT.COM – Calon rival Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti di Swiss Open 2023, Treesa Jolly, melalui pasang surutnya kehidupan, sebelum tampil melejit dengan pasangannya, Gayatri Gopichand.
Turnamen bulutangkis BWF World Tour Super 300 Swiss Open 2023 akan diselenggarakan pekan ini, tepatnya di St. Jakobshalle, Basel, pada 21-26 Maret 2023.
Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti merupakan salah satu wakil yang diturunkan Indonesia untuk berlaga di ajang yang memperebutkan hadiah 210 ribu dolar AS.
Sebagai langkah pertama, Apriyani/Fadia yang jadi unggulan kedua akan menghadapi lawan non unggulan dari India, yakni Treesa Jolly/Gayatri Pullela.
Treesa Jolly/Gayatri Pullela merupakan pasangan kuda hitam yang pekan lalu tampil mengejutkan dengan mampu mencapai semifinal All England 2023.
Ganda putri peringkat 17 dunia tersebut berhasil menyingkirkan sejumlah pemain unggulan seperti Rawinda Prajongjai/Jonkolpan Kititharakul dari Thailand dan Yuki Fukushima/Sayaka Hirota dari Jepang.
Melansir dari Indian Express, pencapaian Treesa Jolly/Gayatri Pullela hingga ke semifinal All England 2023 ini ternyata penuh dengan suka dan duka terutama yang dialami oleh Treesa Jolly.
Melalui wawancara terbaru, Treesa Jolly, mengungkapkan kepahitan dan pengorbanan keluarga yang telah dia lalui sebelum sampai sekarang ini.
“Saya pindah dari desa saya ke Mundayad di kota Kannur untuk berlatih di lapangan indoor Universitas pada usia 12 tahun. Sendirian. Demi bulu tangkis,” turut Treesa Jolly kepada Indian Express.
“Jelas, saya merindukan keluarga saya, dan menyiapkan makan malam setiap hari setelah sesi latihan adalah sebuah perjuangan. Tapi saya memiliki semangat juang di dalam diri saya. Saya harus melakukan ini,” ungkapnya.
“Saya tahu ini adalah perjalanan panjang saya. Jika saya kalah, saya harus kembali dan mengalahkan mereka,” kenangnya soal tiga tahun sejak meninggalkan rumahnya di desa Pulingome dan pindah ke Hyderabad di usia sekitar 15 tahun.