4 Tahun Apes Terus, Tunggal Putri Non-Unggulan Cetak Sejarah Baru di Swiss Open 2023
Pada Denmark International Challenge 2019, Mia Blichfeldt berhasil mengalahkan Natsuki Oie dengan skor 21-18 dan 21-18.
Sebelumnya ia juga berhasil menjadi juara secara beruntun di ajang International Challenge atau Series sejak 2013 yakni di Norwegia (2013, 2014).
Kemudian Portugal International (2016), Swedia International (2017) dan Spanish International (2017) dan hanya sekali kalah pada 2015 menjadi runner-up di Slovenia International Challenge.
Badminton Eropa lebih lanjut mengonfrimasikan bahwa selama ini ia sudah melewati empat semifinal.
Namun berakhir gagal lolos ke partai final, hingga akhirnya nasib buruknya berakhir di Swiss Open 2023.
Selain pecah telur gagal tembus partai final selama empat tahun, Mia Blichfeldt juga berpotensi cetak sejarah untuk Denmark.
Jika menang melawan Pornpawee Chochuwong di babak pamungkas nanti, ia juga akan mengakhiri puasa gelar tunggal putri Denmark.
Sebab, Camilla Martin menjadi tunggal putri Denmark terakhir menjadi juara di Swiss Open bahkan secara beruntun pada edisi 1994-1998.
Ini artinya, tunggal putri Denmark sudah puasa gelar selama 25 tahun akhiri puasa gelar saat melawan Pornpawee Chochuwong di Swiss Open 2023 nanti.
Sementara itu, tak ada wakil Indonesia di ajang Swiss Open 2023 usai Gregoria Mariska tersingkir dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia mundur di semifinal karena cedera.