Catatan Buruk Indonesia di Swiss Open Berlanjut: Tak Pernah Juara hingga Puasa Gelar 24 Tahun
Selain di tungal putri maupun ganda putri, nomor ganda campuran juga harus kembali memperpanjang catatan buruk di Swiss Open.
Sebab, Indonesia terakhir meraih gelar juara ialah pada edisi Swiss Open 2012, di mana saat itu pasangan legendaris Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir keluar sebagai jawara.
Sejatinya kans tersebut terbuka saat Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari selaku unggulan ketujuh menjadi harapan satu-satunya usai wakil lainnya berguguran di babak awal.
Namun sayangnya Rinov/Pitha harus mundur di babak perempat final karena Rinov mengalami cedera sehingga retired saat bertanding kala skor 21-18 atas Yee Hong Wei/Lee Chia Hsin dari Chinese Taipei.
Sementara itu, Indonesia tidak mengalami puasa gelar di nomor tunggal dan ganda putra.
Jonatan Christie berhasil menjadi juara pada edisi 2022 kemarin, sekaligus memutus puasa gelar 29 tahun sejak Fung Permadi menjadi tunggal putra terakhir yang juara di Swiss Open.
Begitu juga di sektor ganda putra di mana Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto juga meraih gelar pada edisi Swiss Open 2022.
Fajar/Rian sebelumnya turut meraih gelar pada 2019 sejak era Candra Wijaya/Sigit Budiarto yang menggondol trofi pada 2005 silam.
Tak ada wakil yang tersisa di Swiss Open 2023, kini sejumlah wakil Indonesia mengalihkan fokusnya ke turnamen Tur Eropa lainnya.
Tur Eropa sendiri menyisakaan dua ajang lagi yakni Spain Masters 2023 pada 28 Maret sampai 2 April mendatang. Lalu ditutup dengan Orleans Masters 2023 pada 4-9 April nanti.