Sejarah Baru! Amerika Serikat Resmi Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Bulutangkis Junior
Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis senndiri sudah diselenggarakan di seluruh dunia sejak pertama kalinya digelar pada 1999 silam.
Dalam 22 edisi sebelumnya telah diselenggarakan di 21 kota berbeda dan oleh kelima Konfederasi Kontinental.
Pan Am sebelumnya telah menyelenggarakan empat edisi yakni pada tahun 2004 (Richmond, Kanada); 2010 (Guadalajara, Meksiko); 2015 (Lima, Peru), dan 2018 (Markham, Kanada).
AS sendiri sejatinya memiliki sejarah panjang di bulutangkis. Mereka menjadi negara yang mampu memenangkan tiga edisi pertama Piala Uber pada 1957, 1960, dan 1963.
Judy Devlin menjadi ikon bulu tangkis mereka karena mendominasi kompetisi pada tahun 1950an dan 60an, termasuk dengan gelar All England Open di tunggal putri dan ganda putri.
Sementara itu, ada juga pebulutangkis asal Indonesia yang memilih beralih kewarganegaraan dan membela AS di turnamen bulutangkis.
Dia adalah Tony Gunawan, legenda ganda putra yang mampu menjadi Juara Dunia saat memperkuat Indonesia (2001) dan AS (2005).
Malahan medali emas kedua yang diraih pemenang Olimpiade untuk Indonesia tersebut terjadi saat Kejuaraan Dunia digelar di Anaheim, AS.
Berpasangan dengan Howard Bach, Tony mengalahkan mantan partnernya, Candra Wijaya, yang tampil bersama Sigit Budiarto di final dengan skor rubber.
Namun demikian, Indonesia juga pernah memiliki catatan manis dari pebulutangkis nasionalnya saat mengikuti Kejuaraan Dunia Junior di Benua Amerika.
Pada edisi 2018 di Markham, Kanada, Leo Rolly Carnando/Indah Cahya Sari Jamil sukses menyabet emas di ganda campuran.