Tai Tzu-ying Tetap Ngotot Ingin Pensiun Meski Masih Bisa Bersaing di Olimpiade
Sekadar informasi, Tai Tzu-ying sudah tiga kali mencicipi pesta olahraga terbesar di dunia, alias olimpiade. Hasilnya, atlet Chinese Taipei itu sangat ditakuti setiap lawannya.
Pada pengalaman pertamanya di Olimpiade London 2012, Tai Tzu-ying memang mentok di babak 16 besar. Demikian pula dengan Olimpiade Rio 2016, ia gugur di 16 besar.
Namun memasuki Olimpiade Tokyo 2020, Tai Tzu-ying yang sudah menjadi unggulan dunia, melesat ke babak final dan berjumpa lawan tangguh asal China, Chen Yu Fei.
Pertandingan berlangsung sama kuat, bahkan berlanjut ke babak rubber. Namun pada akhirnya, Tai Tzu-ying kalah tipis dari Chen Yu Fei, dengan skor 18-21, 21-19, 18-21.
Tai Tzu Ying asal Chinese Taipei harus puas meraih medali perak di Olimpiade Tokyo.
Taiwan News menuliskan sekilas prestasi Tai Tzu-ying, termasuk pengalamannya beraksi di Asian Games 2018 di Indonesia. Kala itu, Tai Tzu-ying sukses keluar sebagai juara.
"Tai, pebulutangkis tunggal putri nomor 4 dunia, mulai bermain bulu tangkis pada usia lima tahun, dan mulai berkompetisi secara internasional pada usia 15 tahun," tulisnya.
"Dia memenangkan banyak kompetisi, dan pada tahun 2018 Tai menjadi atlet pertama dari Taiwan yang memenangkan turnamen tunggal putri bulutangkis di Asian Games."
"Tai, yang telah bermain secara profesional selama hampir 20 tahun, telah menyatakan keinginannya untuk beristirahat berkali-kali dalam dua tahun terakhir ini," imbuhnya.
"Tetapi kali ini dia dengan jelas menetapkan tanggal berakhirnya. Namun, Tai Tzu-ying masih akan bermain di Olimpiade 2024."