INDOSPORT.COM – Dulunya sering menjegal ganda putri Indonesia, mantan rival Greysia Polii, Ayaka Takahashi dan Mizuki Fujii, putuskan duet jadi pelatih bulutangkis di Jepang.
Ayaka Takahashi dan Mizuki Fujii tentunya bukan nama yang asing bagi pencinta bulutangkis dunia. Hal itu tak lepas dari pencapaian mentereng keduanya untuk negara tercinta, Jepang.
Keduanya bisa meraih beragam gelar bergengsi termasuk Olimpiade yang menjadi salah satu momen kebangkitan badminton Jepang, terkhusus ganda putri.
Melansir laman BWF, Mizuki Fujii saat berpasangan dengan Reika Kakiiwa, sukses menjadi ganda putri Jepang pertama yang menggenggam medali Olimpiade, tepatnya perak di edisi 2012 di London.
Sementara itu, Ayaka Takahashi sebagai sang junior, meneruskan kejayaan dengan meraih emas Olimpiade Rio 2016 bersama partnernya, Misaki Matsutomo.
Mereka sama-sama pensiun untuk di waktu yang berbeda usai menyabet medali Olimpiade. Melansir Nikkan Sports, saat itu Mizuki Fujii pensiun usai Olimpiade 2012 karena cedera ligament anterior.
Tak jauh berbeda, Ayaka Takahashi pensiun empat tahun setelah Olimpiade 2016 karena alasan usia dan fokus membina rumah tangga dengan Yuki Kaneko.
Beberapa tahun setelah pensiunnya eks rival Greysia Polii itu, Ayaka Takahashi dan Mizuki Fujii memutuskan mengabdikan diri dengan bulutangkis dengan membuka akademi dan menjadi pelatih.
Akademi bulutangkis di Jepang itu mereka beri nama M-Base. Menakjubkannya akademi bulutangkis itu dibuat di kala Mizuki Fujii sedang berjuang melawan penyakitnya, Aplastic Anemia.
Penyakit itu adalah kondisi di mana sel darah putih, sel darah merah, dan trombosit dalam tubuh menurun. Meski demikian, Ayaka Takahashi dan Mizuki Fujii bahagia akademinya resmi dibuka di Jepang.