He Bingjiao, Tunggal Putri Jenius China hingga Penggeprek Gregoria Mariska

Selasa, 18 April 2023 12:35 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Indra Citra Sena
© Shi Tang/Getty Images
Pebulutangkis tunggal putri China, He Bingjiao Copyright: © Shi Tang/Getty Images
Pebulutangkis tunggal putri China, He Bingjiao
Gemari Ilmu Filsafat dan Belajar Bahasa Asing

Kemudian He Bing Jiao mengatakan bahwa ilmu filsafat dianggapnya sangat membantu bagi para atlet, yang senantiasa berurusan dengan tekanan tinggi serta dinamika antarpribadi yang kompleks.

Lalu seorang atlet dapat belajar berpikir lebih kritis, berkomunikasi lebih efektif, dan memahami perspektif orang lain.

Sekadar informasi, filsafat merpakan ilmu sifat dasar pengetahuan, realitas, dan keberadaan. Sebuah disiplin yang mengeksplorasi beberapa pertanyaan terdalam dan paling mendasar tentang kehidupan, seperti sifat realitas, moralitas, dan makna hidup.

Setiap orang dapat mengembangkan pola berpikir kritis mereka, mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang dunia, orang-orang di sekitar mereka, dan belajar berpikir dan berkomunikasi dengan lebih jelas.

He Bingjiao sendiri tak hanya mempelajari ilmu filsafat, tapi juga belajar bahasa Inggris yang menjadi prioritas utamanya.

Sebab, ia menilai bahwa belajar bahasa Inggris menjadi aspek penting bagi atlet agar lebih luwes saat berkomunikasi dengan fans, sponsor dan rekan sejawatnya.

Untuk menyiasatinya belajar dengan penuh rasa gembira tanpa adanya tekanan, ia menghabiskan waktu menonton film dan acara televisi, dan mendengarkan musik, yang kesemuanya dalam bahasa Inggris.

"Ketika orang berbicara kepada saya dengan lambat dalam bahasa Inggris, saya dapat memahami. Saya pikir aksen Inggris itu indah," tukasnya lagi.

Selain itu ia juga mengambil kelas bahasa Inggris saat sebelum maupun berlangsungnya sebuah turnamen yang diikutinya setiap ada kesempatan.

"Di China, saya belajar dari seorang guru, dan saat kami mengikuti Tur Dunia, saya mencoba melakukan belajar dari jarak jauh, seperti merevisi kosa kata saya. Sementara sewaktu berada di Inggris, saya merasa itu adalah kesempatan yang sangat bagus untuk berlatih juga," tukasnya.

"Saya ingat betul saat melakukan wawancara televisi pertama saya dalam bahasa Inggris di French Open, saya sangat gugup. Tetapi saya meningkatkan kemampuan bahasa Inggris saya setiap hari," tambahnya lagi.