Viral Diciduk Polisi, Pelatih Bulutangkis India Bantah Lecehkan Muridnya Sendiri

Kamis, 20 April 2023 15:03 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Isman Fadil
© Andrew Matthews - EMPICS/PA Images via Getty Images
Heboh pelatih bulutangkis kondang India berusia 56 tahun mengajukan jaminan usai ditangkap kepolisian Mumbai karena tuduhan pelecehan seksual anak. Copyright: © Andrew Matthews - EMPICS/PA Images via Getty Images
Heboh pelatih bulutangkis kondang India berusia 56 tahun mengajukan jaminan usai ditangkap kepolisian Mumbai karena tuduhan pelecehan seksual anak.

INDOSPORT.COM – Heboh pelatih bulutangkis kondang India berusia 56 tahun mengajukan jaminan usai ditangkap kepolisian Mumbai karena tuduhan pelecehan seksual anak.

Melansir Indian Express, pria tersebut diduga melakukan pelecehan seksual terhadap muridnya yang berusia 10 tahun di pinggiran kota Mumbai, India.

Pengaduan tersebut telah dilakukan pada bulan Maret sampai April 2023. Disebutkan bahwa pelatih bulutangkis itu diduga menyuruh muridnya untuk ke ruang ganti.

Kemudian murid itu mengaku disuruh duduk di pangkuan sang pelatih untuk dicium. Sampai akhirnya pelatih bulutangkis India itu ditangkap Kepolisian Mumbai awal pekan ini untuk diadili,

Pelatih bulutangkis itu melalui kuasa hukumnya mengajukan permohonan jaminan. Pria itu mengatakan bahwa dia adalah mantan juara bulutangkis nasional semasa muda.

Dia mengatakan juga telah banyak berpartisipasi di kompetisi bulutangkis tingkat nasional maupun internasional. Dia menekankan telah menjadi pelatih bulutangkis selama tiga dekade terakhir.

Secara garis besar, pengakuan tersangka mengatakan jika tidak ada bukti bahwa dia telah melakukan pelanggaran seperti yang dituduhkan yakni pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur.

Pengakuan tersangka juga mengatakan bahwa dia tidak berada di lokasi kejadian di mana insiden yang dituduhkan pelapor itu terjadi.

“Pemohon telah menjaminkan berbagai sertifikat keikutsertaannya dalam berbagai kompetisi bulutangkis. Hal yang sebenarnya tidak relevan untuk mengabulkan permohonan jaminannya ini.”

“Karena tidak ada kesimpulan yang dapat ditarik bahwa seseorang yang berpartisipasi di berbagai kompetisi tidak dapat melakukan pelanggaran apapun seperti yang dituduhkan korban,” kata persidangan Mumbai, Rabu (19/04/23).