Heboh! Pemilik ‘Smash 100 Watt’ Serukan Dana Pensiun untuk Atlet Bulutangkis
Kisah Eddy Hartono mungkin hanyalah segelintir dari nasib para atlet bulutangkis dan olahraga lain yang mungkin tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Berkaca dari kisah sang kakak, Hariyanto Arbi pun menyatakan bahwa persoalan mantan atlet juga harus diselesaikan, terutama soal jaminan kesejahteraannya.
Hariyanto mengatakan pentingnya dana pensiun atlet buat peraih medali Olimpiade. Dana itu, menurut dia, bukan untuk bermewah-mewahan.
“Paling tidak dana itu bisa digunakan untuk berobat atau buat pegangan hari tua di mana banyak juga atlet yang sudah pensiun tidak memiliki pekerjaan bagus yang memungkinkan mereka menabung untuk hari tua,” ujar Hariyanto.
“Ketika tua apakah terlalu muluk-muluk kalau mereka perlu gantian diperhatikan oleh negara yang selama ini mereka junjung dan perjuangkan?”
Seruan Hariyanto Arbi agar pemerintah memberikan dana pensiun untuk para mantan atlet ini pun langsung membuar heboh para netizen.
Peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Greysia Polii, bahkan ikut memberikan tanda ‘like’ pada unggahan sang legenda.
Belum lagi dengan komentar netizen yang turut memviralkan unggahan tersebut agar diidengar oleh pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
“Setuju bgt!! Terus perjuangkan dana pensiun utk atlet2 Indonesia. Colek jg ni @kemenpora,” tulis akun @cheryltanzil
“Setuju, Mas Hari. Ayo kita mulai bikin rencana mendorong program ini.,” tulis akun @andy_budiman_
“Setujuu bangettt! Dukung Dana Pensiun Untuk para hero olahraga Indonesia!” akun @marysilvita mengomentari.
“Edy hartono selaku bermain 1000% ketika bermain pada masanya... berjuang demi merah putih disaksikan jutaan mata bangsa Indonesia.... lebih dari pantas untuk dijamin masa tuanya oleh negara,” akun @indrajabrix menambahkan.
“Setuju. Ini yg di omongkan bro @hariyanto_arbi benar sekali perhatian buat angkatan sebelum thn 2000 sangatlah kurang,” tulis akun @prodeka88.
“Setuju , secara atlit sedari kecil belajar akademik nya menjadi kurang karena waktu banyak tersita oleh latihan latihan dan latihan....setelah pensiun dari Atlet usia 35 an sudah sulit untuk sekolah lagi..apalagi untuk meniti karier baru..,” akun @royandriantowibawa menimpali.