In-depth

Profil Dinasti Sugiarto Dalam Kiprah Bulutangkis Indonesia

Sabtu, 22 April 2023 16:41 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
© INDOSPORT
Sugiarto menjadi salah satu nama keluarga yang sudah menghasilkan banyak atlet bulutangkis hebat Indonesia. Copyright: © INDOSPORT
Sugiarto menjadi salah satu nama keluarga yang sudah menghasilkan banyak atlet bulutangkis hebat Indonesia.

INDOSPORT.COM - Sugiarto menjadi salah satu nama keluarga yang sudah menghasilkan banyak atlet bulutangkis hebat Indonesia.

Sama seperti keluarga-keluarga bulutangkis Indonesia lainnya, seperti Mainaky,  Arbi, dan Suprianto, keluarga Sugiarto pun tak kalah menggegerkan.

Mulai dari nama Icuk Sugiarto, Tommy Sugiarto hingga Jauza Fadhilla Sugiarto merupakan nama-nama dinasti keluarga Sugiarto yang sempat menggegerkan jagat bulutangkis dunia.

Mengutip dari Historia, Icuk Sugiarto putra dari pasangan Harjo Sudarmo dan Ciptaningsih. Sejak kecil, tapatnya dari usia 12 tahun, diceritakan jika Icuk memang serius meniti karier di dunia bulutangkis.

Entah kebetulan atau tidak, memiliki profesi atlet bulutangkis, jodoh Icuk Sugiarto ternyata tak jauh-jauh dari sesama olahragawan juga.

Dari data yang ada di buku arya Justian Suhandinata berjudul Tangkas: 67 Tahun Berkomitmen Mencetak Jawara Bulutangkis, disebutkan kalau Icuk menikahi pebulutangkis Nina Yaroh pada 5 Juli 1983.

Dari hasil pernikahannya dengan Nina Yaroh, Icuk Sugiarto memiliki tiga orang anak yaitu Natassia Octaviani Sugiarto, Tommy Sugiarto, dan Jauza Fadhilla Sugiarto.

Dari ketiga anaknya, Tommy dan Jauza-lah yang mengikuti jejak sang ayah. Lantas, bagaimanakah jejak kisah keluarga Sugiarto yang sempat gegerkan jagat bulutangkis dunia? 

Icuk Sugiarto

Merintis karier sebagai pemain bulutangkis sejak berusia 12 tahun, legenda tunggal putra kelahiran 4 Oktober 1962, Surakarta, Jawa Tengah, sukses mencetak beragam gelar bergengsi untuk Indonesia.

Di turnamen beregu, Icuk Sugiarto menjadi bagian dari Timnas Bulutangkis Indonesia meraih meraih gelar Piala Sudirman 1989 untuk kali pertama di Jakarta.

Selain itu, Icuk Sugiarto juga menjadi bagian dari tim bulutangkis Indonesia yang meraih trofi Piala Thomas 1984 di Kuala Lumpur serta meraih medali SEA Games secara berturut mulai dari tahun 1985, 1987 dan 1989.

Track record Icuk Sugiarto di Asian Games cukup baik, ia meraih medali emas di kategori tunggal putra perseorangan dan medali perak di ganda campuran pada pada tahun 1982.

Legenda tunggal putra Indonesia, Icuk Sugiarto juga berhasil meraih gelar Juara Dunia pada tahun 1983 dan dua kali meraih medali perunggu pada tahun 1987 dan 1989.

Sementara itu, sejumlah gelar di level-level Super Series juga berhasil diraih oleh Icuk Sugiarto. Sebut saja Indonesia Open hingga China Open telah berhasil dijuarainya.

Penyesalan Icuk mungkin hanya di All England, lantaran prestasi tertingginya hanya menjadi runner-up pada tahun 1987, usai kalah dari Morten Frost dengan skor 10-15, 0-15.