Profil Dinasti Sugiarto Dalam Kiprah Bulutangkis Indonesia
Jejak Tommy Sugiarto di sektor tunggal putra, memang tidak sementereng sang ayah, Icuk Sugiarto. Prestasi tertingginya di Kejuaraan Dunia Bulutangkis adalah meraih medali perunggu pada tahun 2014.
Sementara di turnamen beregu, rekam jejak dari Tommy Sugiarto bersama tim bulutangkis Indonesia juga tak terlalu mentereng. Ia menjadi bagian dari tim putra Indonesia merebut medali emas SEA Games 2009 dan 2011.
Selain itu, ia juga menjadi bagian dari tim bulutangkis putra Indonesia meraih medali emas di kategori beregu putra pada tahun 2016.
Sedangkan di Piala Thomas, prestasi terbaik Tommy Sugiarto adalah meraih medali perak pada tahun 2016 bersama tim Indonesia.
Di level turnamen Super Series, Tommy Sugiarto baru berhasil mengoleksi gelar di Singapore Open, sementara di BWF Super Series Finals 2013, Malaysia Open 2014 dan Denmark Open 2015, suami dari Annisa Nur Ramadhani harus puas menjadi runner-up.
Jauza Fadhila Sugiarto
Lain Icuk Sugiarto dan Tommy Sugiarto, lain pula Jauza Fadhila Sugiarto. Bermain di sektor ganda putri, anak bungsu dari Icuk tidak berhasil mencetak prestasi mentereng meskipun tampil dengan begitu meyakinkan di level junior.
Pebulutangkis yang memutuskan mengundurkan diri dari Pelatnas Cipayung pada tahun 2019 tersebut sejauh ini baru berhasil meraih medali perak di ajang beregu Kejuaraan Junior Aisa dan meraih medali perak di Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis 2017 di ganda putri bersama Ribka Sugiarto.
Di level Super Series, Jauza Fadhila Sugiarto belum berhasil menunjukkan prestasi apapun. Sejauh ini, prestasi terbaiknya menjadi juara di gelaran Indonesia International Challenge dan Singapore International Challenge.