Mengenal Tony Gunawan: Juara Dunia dengan Status 2 Negara Berbeda

Minggu, 23 April 2023 17:05 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Wally Skalij/Los Angeles Times via Getty Images
Sepanjang sejarah bulutangkis, hanya ada satu nama yang pernah menjuarai Kejuaraan Dunia dengan status 2 negara berbeda. Sosok itu adalah Tony Gunawan. Copyright: © Wally Skalij/Los Angeles Times via Getty Images
Sepanjang sejarah bulutangkis, hanya ada satu nama yang pernah menjuarai Kejuaraan Dunia dengan status 2 negara berbeda. Sosok itu adalah Tony Gunawan.

INDOSPORT.COM - Sepanjang sejarah bulutangkis, hanya ada satu nama yang pernah menjuarai Kejuaraan Dunia dengan status 2 negara berbeda. Sosok itu adalah Tony Gunawan.

Tony Gunawan merupakan salah satu bakat terbaik yang dimiliki oleh Indonesia. Eks pebulutangkis kelahiran Surabaya, 9 April 1975, tersebut diketahui memiliki darah keturunan campuran China dan Indonesia.

Ketika usianya menginjak remaja, bakat Tony Gunawan makin terasah dan mampu menjadi salah satu pebulutangkis ganda putra terbaik di Indonesia.

Tony Gunawan sempat berpasangan dengan beberapa pebulutangkis Tanah Air, seperti Candra Wijaya dan Halim Haryanto, yang melahirkan banyak prestasi Indonesia di kompetisi internasional.

Tercatat dirinya mampu meraih gelar juara ketika menjalani duet dengan rekan se-Tanah Air, seperti medali emas Olimpiade Sydney 2000, All England 1999, World Grand Prix Championship (1999 dan 2000) dan banyak lainnya.

Tony Gunawan rupanya juga sempat menyabet juara dunia pada Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2001 di Spanyol, berpasangan dengan Halim Haryanto,

Saat itu, Tony yang bersatus WNI sukses mengalahkan wakil Korea Selatan, Ha Tae-kwon/Kim Dong-moon lewat 2 set langsung dengan skor 15-0, 15-3.

Namun, setelah meraih gelar Juara Dunia 2001 di bawah bendera Indonesia, setahun berikutnya, Tony Gunawan memutuskan pindah ke Amerika Serikat, dan menjadi warga negara Negeri Paman SAM.

Alasan Juara Dunia tersebut memutuskan pindah kewarganegaraan adalah karena faktor kesejahteraan yang lebih mendukung di negara maju itu.

Selain itu, alasan lain Tony menjadi warga negara Amerika Serikat juga karena ingin melanjutkan pendidikanya, meskipun akhirnya tetap tidak isa berpaling dari bulutangkis.