In-depth

Flashback Piala Sudirman: Aksi Susy Susanti Bikin Pebulutangkis Korsel Ditampar Pelatihnya

Jumat, 12 Mei 2023 20:01 WIB
Editor: Juni Adi
© Dimas Ramadhan/Indosport.com
Susy Susanti sewaktu masih menjabat Kabidbinpres PBSI. Copyright: © Dimas Ramadhan/Indosport.com
Susy Susanti sewaktu masih menjabat Kabidbinpres PBSI.
Wakil Korea Selatan Ditampar Pelatihnya

Selain kenangan kemenangan, mungkin Piala Sudirman 1989 menjadi momen membekas bagi Susy Susanti karena berhasil memberikan poin penting untuk Indonesia usai menang di final mengalahkan wakil Korea Selatan, Lee Young Suk.

Kekalahan itu membuat ofisial tim Korea Selatan geram, bahkan sampai ada pelatih yang menampar pipinya.

Bermain di Istora Senayan, Jakarta, pada 28 Mei 1989, partai Susy Susanti vs Lee Young Suk menjadi penentu karena kedua tim mempunyai skor sama 2-2.

Alhasil duel Susy Susanti dengan Lee Young Suk berlangsung dengan sengit dan tegang. Lee Young Suk tampil lebih kalem, ia mampu mengambil gim pertama dengan kemenangan 12-10.

Di gim kedua, Korea Selatan diambang juara karena Lee Young Suk tampil baik dengan memimpin skor sangat jauh 10-2. Hanya satu poin lagi ia bisa membawa negaranya merebut trofi Piala Sudirman edisi pertama.

Tetapi kenyataan berkehendak lain. Susy Susanti yang tidak pantang menyerah dan tetap berjuang, perlahan mulai bangkit merebut poin demi poin.

Hingga Susy Susanti tampil menggila bisa menyamakan kedudukan menjadi imbang 10-10. Gim kedua pun dimenangkan oleh wakil Indonesia dengan skor akhir 12-10.

Susy Susanti sukses menunda perayaan gelar juara Korea Selatan. Pertandingan dilanjutkan ke gim ketiga. Di partai penentuan, performa Lee Young Suk justru mengalami penurunan drastis.

Ia seolah tak bisa meladeni perlawanan Susy Susanti hingga tumbang dengan skor 11-0. Indonesia merebut gelar Piala Sudirman edisi pertama dengan skor kemenangan 3-2 lawan Korea Selatan di final.

Sementara itu, Lee Young Suk yang kalah mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari sang pelatih. Sebab Lee Young Suk ditampar pada bagian pipinya karena sang pelatih begitu kesal dia kalah dari Susi Susanti di partai penentuan.