INDOSPORT.COM - Belum lama ini, topik pembicaraan terkait servis terlarang alias spin serve sedang menjadi topik hangat yang diperbincangkan dunia bulutangkis jelang Piala Sudirman 2023.
Spin serve merupakan isu kontroversial yang mencuat baru-baru ini setelah turnamen Polish Open 2023.
Ada apa sebenarnya? Berikut tiga hal yang perlu diketahui tentang spin serve, yang kemudian dilarang BWF jelang Piala Sudirman 2023.
1. Asal Mula
Tidak ada asap jika tidak ada api. Begitu pula polemik spin serve yang menjadi servis terlarang bagi para pemain berdasarkan aturan BWF.
Spin serve dipercaya berawal dari Polish Open 2023 dan dipopulerkan oleh ganda Jerman, Rasmus Espersen/Marcus Rindshoj.
Adalah Marcus Rindshoj yang melakukan inovasi dalam melakukan spin serve ini saat bertanding di babak kedua Polish Open 2023 pada bulan Maret.
Namun ada pula yang menyebut servis problematik tersebut pertama dilakukan oleh pemain putra Korea Selatan, Choi Sol-gyu.
Bahkan, ia disebut-sebut sudah menjajal spin serve saat bermain di turnamen bulutangkis sebelum Polish Open 2023.
Spin serve merupakan metode servis yang dilakukan pemain dengan memelintir shuttlecok sebelum melakukan pukulan.
Dengan metode ini, shuttlecock diharapkan berputar dengan tidak teratur dan pada akhirnya sulit dikembalikan oleh lawan.