Gugur di 8 Besar Malaysia Master 2023, Apriyani/Fadia Bongkar Kelemahan

Jumat, 26 Mei 2023 20:40 WIB
Penulis: Ammara Marthiara | Editor: Prio Hari Kristanto
© PBSI
Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva, harus puas di perempat final Malaysia Master 2023 usai kalah dari, Jeong Na-eun/Kim Hye-jeong, Jumat (26/05/23).(Foto: PBSI) Copyright: © PBSI
Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva, harus puas di perempat final Malaysia Master 2023 usai kalah dari, Jeong Na-eun/Kim Hye-jeong, Jumat (26/05/23).(Foto: PBSI)

INDOSPORT.COMApriyani Rahayu/Siti Fadia Silva, harus puas di perempat final turnamen bulutangkis Malaysia Master 2023 usai kalah dari wakil Korea Selatan, Jeong Na-eun/Kim Hye-jeong, Jumat (26/05/23).

Berlangsung di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Apriyani/Fadia kontra Jeong Na-eun/Kim Hye-jeong langsung terlibat reli panjang yang sangat sulit dimatikan.

Korea Selatan membuka laga terlebih dahulu sebelum disamakan oleh Jeong Na-eun/Kim Hye-jeong. Skor imbang 1-1. Sejak itu skor kedua pasangan selalu ketat.

Selepas laga, Apriyani Rahayu mengaku kecewa dan sedih atas kegagalan ia dan Fadia pada semifinal hari ini. Meski begitu, Apri/Fadia tetap legowo dengan hasil yang dicapainya itu.

“Kami merasa pertandingan tadi cukup seru dan cukup melelahkan. Strategi lawan sudah sangat siap hari ini, sementara permainan kami kurang konsisten. Kadang berjalan baik tapi kadang hilang lagi,” jelas Apriyani Rahayu, Jumat (26/05/23).

Apriyani menambahkan bahwa memasuki game ketiga, ia bersama Fadia langsung terbuai taktik apik dari Jeong Na-eun/Kim Hye-jeong.

Alhasil, Apriyani dibuat bingung dengan permainan dari pasangan Korea Selatan tersebut. Beruntung sang rekan duet, Siti Fadia, bergegas pasang badan.

“Ini menjadi pembelajaran buat kami, mempertahankan yang positif dan megevaluasi yang masih kurang,” ungkap Apri.

“Lawan mereka di kondisi shuttlecock yang berat memang harus punya power yang kuat, konsistensi dan juga tahan fokusnya. Itu yang harus kami tingkatkan,” tegasnya.

Evaluasi tersebut dikatakan Siti Fadia juga bakal ditingkatkan agar ia dan Apriyani mampu mendulang lebih banyak poin untuk menuju Olimpiade Paris 2024.

“Target kami pasti main ke Olimpaide Paris tahun depan. Jadi kami tidak boleh lengah, terus memberikan yang terbaik di setiap turnamen karena ini sudah mulai penghitungan poin. Kami harus segera bersiap lagi untuk turnamen berikutnya,” tutup Fadia.