INDOSPORT.COM - Sebuah kisah menarik namun miris datang dari pemain bulu tangkis Iran, Dorsa Yavarivafa, yang terpaksa mengungsi dari negaranya.
Ia menjadi salah satu pemain yang menerima beasiswa IOC Refugee Program, yang dikhususkan untuk para atlet yang menjadi korban pengungsian.
Meski mendapat peluang dari program tersebut, Dorsa Yavarivafa tetap merasa sedih karena ia tidak bisa bertanding di bawah bendera negaranya sendiri.
“Rasanya sedikit menyakitkan. Berat saat tidak bisa bermain untuk negara sendiri,” ucapnya seperti dikutip dari The Indian Express.
“Siapa yang tidak ingin bermain di bawah bendera negara dan membuat bangga orang-orang?” ujar Dorsa Yavarivafa lagi.
Sejatinya, Dorsa Yavarivafa merupakan pemain bulu tangkis berbakat yang bisa jadi aset besar Iran di dunia olahraga tepok bulu.
Ia memenangkan banyak turnamen namun tidak terpilih untuk mewakili negaranya. Bahkan, ia harus berkutat dengan isu agama yang menyeret sosok sang ibu.
“Iran tidak adil. Saya memenangkan turnamen-turnamen nasional, tapi mereka ada masalah dengan keyakinan ibu saya,” jelasnya.
“Jadi saya harus pergi. Mengganti agama adalah masalah besar,” tambah pemain yang sempat mengungsi ke Jerman ini.
Ya, Dorsa Yavarivafa pada akhirnya harus angkat kaki dari Iran dan ia memilih pergi menuju Jerman. Ia juga harus berpisah dengan sang ayah yang sempat kembali ke negara mereka.