Kabar Issara-Jongjit, Ganda Thailand Bengal yang Baku Hantam di Canada Open 2013

Selasa, 4 Juli 2023 11:58 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Indra Citra Sena
© Xavier Bonilla/NurPhoto via Getty Images
Apa kabar Bodin Issara dan Maneepong Jongjit, ganda putra bulutangkis asal Thailand yang pernah bikin heboh karena baku hantam di Canada Open 2013? Copyright: © Xavier Bonilla/NurPhoto via Getty Images
Apa kabar Bodin Issara dan Maneepong Jongjit, ganda putra bulutangkis asal Thailand yang pernah bikin heboh karena baku hantam di Canada Open 2013?

INDOSPORT.COM - Apa kabar Bodin Issara dan Maneepong Jongjit, ganda putra bulutangkis asal Thailand yang pernah bikin heboh karena baku hantam di Canada Open 2013?

Ajang bulutangkis level Super 500 Canada Open 2023 akan dihelat pekan ini, yakni mulai Selasa (4/7/23) hingga Minggu (9/7/23).

Membicarakan Canada Open, hampir semua penggemar bulutangkis akan tertuju pada kisah pahit soal perkelahian dua pebulu tangkis Thailand, Bodin Issara dan Maneepong Jongjit.

Baku hantam pecah di partai puncak Canada Open bertajuk All Thailand Final yang mempertemukan Maneepong Jongjit/Nipitphon Puangpuapech vs Bodin Issara/Vilailak Pakkawat.

Kartu hitam diterima Bodin Issara/Vilailak Pakkawat lantaran Issara bereaksi usai Maneepong Jongjit memukul telinganya menggunakan raket hingga berdarah.

Akibatnya, BWF menjatuhkan sanksi skorsing untuk Bodin Issara dua tahun, sementara Maneepong Jongjit kena tiga bulan.

Sepuluh tahun berlalu, Bodin Issara dan Maneepong Jongjit rupanya sudah lama memutuskan gantung raket. Lantas apa kabar mereka saat ini?

Bodin Issara dan Maneepong Jongjit sejatinya pernah pasangan ganda putra. Keduanya juga pernah dibongkar pasang oleh Badminton Thailand, yang berakhir perkelahian di Canada Open.

Terlepas dari perkelahian itu, kombinasi Issara/Jongjit pernah menembus peringkat 7 di ranking BWF pada masa itu dan jadi perempat finalis Olimpiade London 2012.

Namun kabar mereka selepas pensiun dari bulutangkis saat ini bak bumi dan langit. Issara kabarnya fokus berbisnis, sedangkan Maneepong memilih mengabdi sebagai pelatih.