INDOSPORT.COM – Buntut polemik uang hadiah hadiah Viktor Axelsen, netizen sampai minta kantor BWF dipindah dari Malaysia.
Tunggal putra asal Denmark, Viktor Axelsen, menagih hadiah uang juara Indonesia Open 2023 yang mana ia mengalahkan Anthony Sinisuka Ginting.
Akan tetapi, pebulu tangkis berusia 29 tahun itu mengunggah sesuatu di akun Twitter bahwa dia sampai sekarang belum menerima hadiah uang Indonesia Open 2023 yang bernilai 12 ribu dolar AS.
Hal itu seraya dengan ‘sang alien’ memberi tahu penggemarnya bahwa dirinya sudah dedenda oleh BWF sebesar 5 ribu dolar AS atau sekitar 73,9 juta rupiah.
Atas masalah tersebut, Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) sampai buka suara mengenai masalah Viktor Axelsen yang belum menerima hadiah Indonesia Open 2023.
Kabid Humas dan Media PP PBSI, Broto Happy, lantas menegaskan pada Kamis (13/07/23) bahwa pembagian hadiah kepada jawara adalah tugas Federasi Bulutangkis Dunia atau BWF.
Selain itu, panitia penyelenggara turnamen bulutangkis Indonesia Open lewat PBSI pu sudah menunaikan kewajiban pada BWF soal penyerahan prize money itu.
“Saya sebagai Kabid Humas dan media PBSI menyampaikan bahwa distribusi pembagian prize money kepada juara sebuah turnamen adalah tugas federasi bulutangkis dunia, dalam hal ini adalah BWF,” kata Broto Happy dalam keterangan tertulis di akun Instagram PBSI.
“Panitia Penyelenggara Kapal Api Group Indonesia Open 2023 melalui PP PBSI sudah menunaikan semua kewajiban dan tanggung jawab kepada BWF pada 5 Juli 2023 atau lima hari lebih cepat sebelum batas waktu yang ditentukan,” lanjutnya.
“Dan BWF juga sudah mengkonfirmasi telah menerimanya. Jadi, kami berharap PP PBSI tidak lagi dilibatkan dalam polemik yang terjadi dan semoga isu ini tidak menjadi bola liar,” tutupnya.
Alhasil, buntut polemik uang hadiah dari Viktor Axelsen itu, netizen meminta kantor BWF dipindah dari Malaysia.