BWF Angkat Bicara Soal Polemik Uang Hadiah yang Belum Diterima Axelsen
Polemik soal uang hadiah yang belum dibayarkan kepada para pebulutangkis sejatinya sudah berlangsung sejak lama. Namun keluhan Viktor Axelsen kemarin bagaikan bom waktu.
Masalah uang hadiah yang terlambat dibayarkan tidak hanya dirasakan oleh Axelsen, namun juga tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska.
Ya, Gregoria Mariska sendiri memiliki pengalaman yang serupa dengan Viktor Axelsen usai menjuarai Spain Masters 2023 pada awal April lalu.
Bahkan, tunggal putri yang menempati peringkat 7 di ranking BWF itu menerima hadiah beberapa tahun setelahnya ketika berhasil meraih juara di Finnish Open 2018.
Sebelumnya, anggota dewan BWF asal Indonesia, Bambang Rudyanto, menegaskan bahwa pihak Indonesia Open sudah mengirimkan uang hadiah kepada BWF.
“Tenggat waktu dari hadiah uang Indonesia Open adalah 10 juli, kita sudah setor tanggal 5 Juli. Tidak mungkin langsung dibayar, kan mereka mesti check ini itu dan transfer ke Asosiasi (BWF) kadang-kadang butuh 1-2 hari sampai di rekening Asosiasi,” tulis Bambang Rudyanto melalui Twitter.
Selanjutnya, Axelsen sempat merevisi pernyataannya bahwa uang hadiah Indonesia Open sudah diterima namun dia tetap menuduh BWF sering terlambat mengirim uang hadiah.
“Cuitan saya bukan soal Indonesia Open, dan seperti yang sudah Anda katakana ini sudah dibayarkan ke BWF. Faktanya, hadiah uang sering terlambat, dan saya didenda dari sebuah turnamen sebelum menerima uang saya dari turnamen di kemudian hari,” tulis Axelsen.
Menurut regulasi BWF, uang hadiah turnamen tier 2 atau Level 750 ke atas harus dibayarkan kepada BWF atau Asosiasi Kontinental dalam tenggang waktu tiga pekan setelah turnamen berakhir.
Setelah menerima uang hadiah tersebut, BWF atau Asosiasi Kontinental tidak boleh menunda dan membatalkan sejumlah uang yang menjadi hak anggota atau pemain yang dimaksud.