3 Fakta Unik Keganasan Mutiara Ayu Tembus Final Kejuaraan Asia Junior 2023
1. De Javu Kejuaraan Asia Junior Edisi 2016
Dilansir dari twitter @fnbltngks, semifinal tunggal putri Kejuaraan Asia Junior edisi 2016 dan 2023 memiliki kesamaan dalam hal negara yang berpartisipasi di empat besar.
Uniknya, semifinalis kala itu (AJC 2016) diisi oleh negara yang sama dengan SF AJC 2023.
— y a y a (@fnbltngks) July 15, 2023
AJC 2016
Semifinalis: Chen Yufei 🇨🇳, Jorji 🇮🇩, Kim Ga Eun 🇰🇷, Gao Fangjie 🇨🇳
AJC 2023
Semifinalis: Xu Wenjing 🇨🇳, Mutiara 🇮🇩, Kim Min Ji 🇰🇷, Shou Qun Yu 🇨🇳
*ngga nemu pic HD* https://t.co/4ON7VQ1kWt pic.twitter.com/ceiekw2K84
Yakni China, Indonesia, Korea Selatan, dan China. Pada Kejuaraan Asia Junior 2016, semifinal ajang ini diisi oleh Chen Yufei (China), Gregoria Mariska (Indonesia), Kim Ga-eun (Korea), dan Gao Fangjie (China).
Sementara di Kejuaraan Asia Junior 2023, formasi juga sama, di maan semifinalis tunggal putri diisi Xu Wenjing (China), Mutiara Ayu Puspitasari (Indonesia), Kim Min-ji (Korea), dan Shou Qun Yu (China).
2. Samai Rekor Gregoria Mariska
Melesatnya Mutiara Ayu Puspitasari ke final Badminton Asia Junior Championships atau Kejuaraan Asia Junior 2023, membuatnya menyamai rekor Gregoria Mariska.
Mutiara pastikan medali di sektor WS 🎉🎉
— y a y a (@fnbltngks) July 14, 2023
Mutiara jadi WS kedua Indonesia yg raih medali dalam 10 edisi terakhir AJC!
Terakhir kali WS INA raih medali di AJC adalah tahun 2016 lewat Gregoria Mariska Tunjung. Jorji raih medali perak 🥈 setelah di final kalah melawan Chen Yufei.
“Mutiara pastikan medali di sektor WS. Mutiara jadi WS kedua Indonesia yg meraih medali dalam 10 edisi terakhir AJC,” tulis twitter @fnbltngks.
“Terakhir kali WS INA raih medali di AJC adalah 2016 lewat Gregoria Mariska. Jorji raih medali perak setelah di final kalah melawan Chen Yufei,” sambung akun Twitter tersebut.
3. Peluang Cetak Emas Pertama Tunggal Putri di AJC
Sejak Badminton Asia Championships atau Kejuaraan Asia Junior digelar pertama kali pada 1997, tunggal putri memang menjadi sektor yang paling minim menyumbang gelar bagi Indonesia.
Bahkan dalam sejarahnya, belum ada tunggal putri Indonesia yang menyabet gelar juara di Badminton Asia Championships atau Kejuaraan Asia Junior.
Gregoria Mariska pada 2016 berkesempatan meraih gelar juara Badminton Asia Championships atau Kejuaraan Asia Junior. Sayang di final dia kalah 23-25 dan 14-21 dari Chen Yufei.
Mutiara Ayu Puspitasari berkesempatan untuk mengukir sejarah sebagai tunggal putri Indonesia pertama yang meraih emas Kejuaraan Asia Junior.
Namun untuk mewujudkan misi itu tentu tidak akan mudah bagi Mutiara Ayu Puspitasari. Karena lawannya, Kim Min-ji, tentu tidak akan mudah dikalahkan.
Dukungan penonton di tribun Amongrogo Yogyakarta bisa saja jadi penambah semangat bagi sang pebulutangkis Indonesia, bisa juga mendatangkan beban.
Mari dilihat seberapa besar langkah Mutiara Ayu Puspitasari di ajang Kejuaraan Asia Junior 2023 ini, apakah puas dengan perak atau bisa meraih emas.