INDOSPORT.COM - Carlos Alcaraz Garfia baru saja menjuarai turnamen Grand Slam Wimbledon 2023 setelah menekuk rival beratnya, Novak Djokovic.
Ia menuntaskan perlawanan Novak Djokovic melalui lima set ketat masing-masing 1-6, 7(8)-6(6), 6-1, 3-6, 6-4.
Setelah pertandingan, Carlos Alcaraz Garfia mengaku kemenangan ini sebagai momen penting dan sangat berharga dalam kariernya.
“Mencetak sejarah hari ini adalah momen yang paling membahagiakan dalam hidup saya,” ujar Novak Djokovic seperti dikutip dari laman resmi ATP.
“Mengalahkan Novak dan memenangkan Wimbledon merupakan hal yang sudah saya impikan sejak pertama kali bermain tenis,” tambahnya lagi.
Menjuarai Wimbledon 2023 memang sebuah hal besar bagi Carlos Alcaraz Garfia. Namun di luar rasa bahagianya yang membuncah, ada sederet catatn hebat yang ia ciptakan.
Tidak tanggung-tanggung, berdasarkan laporan tennis.com, setidaknya ada 20 hal mencengangkan yang berhasil ia ukir setelah menjadi juara Wimbledon 2023.
Salah satu yang paling menjadi sorotan adalah keberhasilan dirinya menjadi satu-satunya pemain di luar Big 4 yang berhasil memenangkan Wimbledon sejak tahun 2002.
Jika melihat ke belakang, Lleyton Hewitt adalah kampiun ‘terakhir’ selain anggota Big 4 yang berhasil menjuarai Wimbledon (2002).
Selepas itu, para pemain Big 4 (Novak Djokovic, Andy Murray, Rafael Nadal, dan Roger Federer) selalu menjuarai turnamen ini setiap tahunnya hingga 2022 lalu.
Carlos Alcaraz Garfia, selama ini juga dikenal sebagai titisan Rafael Nadal yang sering digadang-gadang sebagai calon bintang besar di tenis putra Spanyol. Ia adalah kebangaan Negeri Matador.
Ia pun memantapkan diri sebagai pemain asal Spanyol ketiga yang menjuarai Wimbledon usai Manolo Santana dan Rafael Nadal.
Berbicara tentang Carlos Alcaraz Garfia, tentu saja tidak lengkap apabila tidak membahas catatannya sebagai pemain muda yang tampil mengesankan.
Ia adalah pemain ketiga termuda yang memenangkan Wimbledon sepanjang Open Era. Sebelumnya, ada Boris Becker yang juara pada 1985 saat berusia 17 tahun.
Kemudian, tidak ketinggalan Bjorn Borg yang juara pada 1976 di usia 20 tahun - sama seperti Carlos Alcaraz Garfia namun berstatus sedikit lebih muda.