Mengenang Kejayaan Susy Susanti di Japan Open, Sang Penghancur Dominasi China
Bukan rahasia umum lagi jika sektor tunggal putri pada era 1990-an dikuasai oleh wakil China pada beberapa turnamen bulutangkis.
Beberapa pemain China tersebut adalah Han Aiping, Li Wengwei hingga Ye Zhaoying yang silih berganti naik podium juara pada beberapa kejuaraan bulutangkis.
Namun, Indonesia tak ingin kalah dengan persaingan sengit di sektor tunggal putri pada masa itu. Yakni Susy Susanti berhasil menyelamatkan muka Tanah Air.
Susy menjelma monster di sektor tunggal putri kala itu dan sukses menghancurkan dominasi tunggal putri China yang sangat menguasai dunia bulutangkis.
Karier Susy sendiri melambung usai menjadi pahlawan tim bulutangkis Indonesia menyabet Piala Sudirman pada edisi 1989 kala usianya masih 18 tahun.
Setelahnya, Susy sukses mengharumkan Indonesia dengan meraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 usai mengalahkan wakil Korea Selatan, Bang Soo-hyun.
Dominasi Susy Susanti berlanjut di turnamen bulutangkis, salah satunya adalah Japan Open. Tunggal putri kebanggaan Indonesia kala itu sukses menghentikan dominasi wakil China di turnamen ini.
Bagaimana tidak, tunggal putri China berhasil mengamankan gelar juara dalam sembilan edisi Japan Open yakni pada edisi 1982 hingga 1991.
Namun, Susy secara mengejutkan dapat menghentikan dominasi tunggal putri China dengan menyabet gelar juara perdananya di Japan Open 1992.
Sementara itu, usai kedigdayaan Susy Susanti, hanya ada satu tunggal putri yang berhasil meraih gelar juara di Japan Open yakni Mia Audina pada edisi 1997.