INDOSPORT.COM – Intip kisah serupa tetapi tak sama dari Nozomi Okuhara dan Kento Momota, mantan penguasa sektor tunggal bulutangkis yang pudar usai dihantam cedera.
Karier atlet bulutangkis memang susah untuk ditebak akan bertahan sampai kapan untuk bisa terus bersaing di papan atas ranking BWF.
Para atlet bulutangkis memiliki masa kejayaannya masing-masing. Ketika masanya habis, dia hanya perlu bertarung pada waktu dan dirinya sendiri.
Selain faktor usia, cedera menjadi faktor lain yang paling ditakuti para atlet bulutangkis dengan banyak mimpi dalam angan-angannya.
Cedera tak mengenal usia, bahkan bisa terjadi kapan saja. Tak sedikit para atlet tiba-tiba pensiun usai dihantam cedera padahal usianya masih muda.
Namun ada pula atlet yang masih berjuang untuk melawan keadaannya dan percaya jika cedera tersebut bisa disembuhkan.
Nozomi Okuhara dan Kento Momota menjadi contoh dari atlet bulutangkis ternama di dunia yang saat ini masih terus berjuang untuk bangkit usai dihantam cedera mengerikan.
Ya, mereka saat ini bisa dikatakan sangat heroik karena terus berjuang mengikuti turnamen demi turnamen meskipun hasil yang didapat sangat jauh dari harapan.
Disebut sangat jauh dari harapan lantaran Nozomi Okuhara dan Kento Momota kerap kali jadi ‘bulan-bulanan’ para rival di kompetisi bulutangkis karena kerap terdepak di babak pertama.
Ironis memang. Karena sebelum cedera, Nozomi Okuhara dan Kento Momota pernah sama-sama perkasa di nomor satu ranking BWF.
Ya, Kento Momota memang pernah ada di ranking satu BWF tunggal putra pada periode 27 September 2018 dan baru lengser pada 23 November 2021 digantikan Viktor Axelsen.
Sementara Nozomi Okuhara juga pernah menempati top satu di ranking BWF sektor tunggal putri pada sekitar 29 Oktober 2019.
Sampai akhirnya, ranking apik Nozomi Okuhara dan Kento Momota dari Jepang itu goyah karena merosotnya peforma mereka usai dihantam cedera.
Di halaman kedua, INDOSPORT.COM akan menguraikan lebih dalam seberapa besar pengaruh cedera bagi kemerosotan karier Nozomi Okuhara dan Kento Momota di dunia bulutangkis.