In-depth

Pertandingan Bulutangkis Tercepat dan Terlama yang Masuk Buku Rekor Dunia

Rabu, 26 Juli 2023 18:52 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Lars Ronbog / FrontZoneSport via Getty Images
Ilustrasi bulutangkis dan raket. Foto: Lars Ronbog / FrontZoneSport via Getty Images. Copyright: © Lars Ronbog / FrontZoneSport via Getty Images
Ilustrasi bulutangkis dan raket. Foto: Lars Ronbog / FrontZoneSport via Getty Images.

INDOSPORT.COM - Bulutangkis menjadi salah satu cabang olahraga yang tercatat di Buku Rekor Dunia yang sudah dikenal banyak orang, Guinness World Records.

Belum lama ini, pemain ganda putra India, Satwiksairaj Rankireddy, baru saja memecahkan rekor pukulan tercepat di dunia (565 km/jam) dan tercatat di Guinness World Records.

Catatan itu pun mematahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh legenda bulutangkis Malaysia, Tan Boon Heong (493 km/jam) pada tahun 2013.

Rekor pukulan tercepat Satwiksairaj Rankireddy itu pun berlaku di seluruh gender, baik putra maupun putri.

Sementara untuk bulutangkis putri sendiri, rekor tertinggi dipegang oleh Pearly Tan (Malaysia) dengan 438 km/jam.

Tentu saja, rekor-rekor bulutangkis di Guinness World Records tidak hanya dicatatkan oleh Satwiksairaj Rankireddy dan Pearly Tan.

Dua rekor lain yang layak dibahas adalah pertandingan tercepat sekaligus terlama yang pernah terjadi sepanjang sejarah olahraga tepok bulu ini.

Pertandingan bulutangkis tercepat yang tercatat di Guinness World Records adalah duel Ra Kyung-min (Korea Selatan) yang berhadapan dengan Julia Mann (Inggris).

Pertemuan keduanya tersebut terjadi di Piala Uber 1996 yang digelar di Hong Kong. Korea Selatan dan Inggris sama-sama berada di Grup B.

Tidak lama-lama, Ra Kyung-min menyudahi pertandingan kontra Julia Mann hanya dalam waktu enam menit saja!

Bahkan, yang mengerikannya lagi, Ra Kyung-min menghabisi sang lawan melalui dua gim dengan skor 11-2 dan 11-1.

Korea Selatan pun berhasil melaju ke semifinal dan berjumpa Indonesia. Ra Kyung-min yang kembali turun pun berhadapan dengan Yuliani Santosa.

Kali ini, ia lagi-lagi menang dan mengakhiri perjuangan tunggal putri Indonesia lewat dua gim masing-masing 11-4 dan 11-4.

Kemenangannya atas Yuliani Santosa itu pun menjadi satu-satunya poin Korea Selatan yang akhirnya kandas di tangan Indonesia dengan kedudukan 1-4.