Kisah Markis Kido/Hendra Setiawan Selamatkan Wajah Indonesia di Australia Open
Tak hanya bagi Markis Kido/Hendra Setiawan, kemenangan ini tentu sangat berharga bagi Indonesia karena menjadi satu-satunya gelar yang bisa diraih di Australia Open 2012 silam.
Selain itu, gelar tersebut semakin terasa sangat berharga karena merupakan medali pertama yang diraih oleh Kido/Hendra sebagai pasangan di tahun 2012.
"Kemenangan ini sangat berarti buat kami, karena ini adalah gelar juara pertama di tahun ini " kata Hendra Setiawan, dilansir dari PBSI.
Pasangan andalan Indonesia itu turut mengakui bahwa mereka sejatinya tidak menyangka bisa meraih kemenangan di partai pemungkas karena Fang Chieh-Min/Lee Sheng-Mu merupakan lawan tangguh.
"Kami tidak menyangka akan menang begitu mudah dalam dua gim langsung, awalnya kami pikir akan sulit menghadapi Fang/Lee" tambah Markis Kido.
Gelar di Australia Open 2012 menjadi salah satu pencapaian terbaik pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan, sebelum akhirnya keduanya dicerai.
Pasangan Kido/Hendra sendiri dipadukan sejak mereka berada di PB Jaya Raya, kemudian keduanya bergabung dengan PBSI untuk meneruskan tongkat estafet ganda putra setelah Candra Wijaya/Sigit Budiarto pensiun.
Selama puluhan tahun bersama, Kido/Hendra memiliki sejumlah kenangan manis untuk sejarah bulutangkis Indonesia di masa jayanya.
Yakni salah satunya meraih medali emas di ajang SEA Games 2005, merebut gelar di Kejuaraan Asia 2005, serta di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2007.
Namun gelar yang prestisius yang paling diingat oleh dunia ialah saat Markis Kido/Hendra Setiawan berhasil meraih medali emas di Olimpiade Beijing 2008.
Saat itu, Kido/Hendra berhasil mengalahkan legenda China, Cai Yun/Fu Haifeng, lewat rubber game dengan skor 12-21, 21-11 dan 21-16 di partai final pada 2008 silam.
Kido/Hendra sempat keluar dari PBSI, tetapi keduanya berpisah setelah Hendra Setiawan mendapatkan panggilan untuk bergabung dengan PBSI.
Akhir karier dari keduanya ialah Hendra Setiawan masih bermain di nomor ganda putra dan berpasangan dengan Mohammad Ahsan hingga saat ini.
Sementara Markis Kido bermain di nomor ganda putra dan campuran, dan sempat dipasangkan dengan Alvent Yulianto Chandra, Marcus Fernaldi Gideon dan Pia Zebadiah Bernadet.
Markis Kido sendiri tutup usia pada 14 Juni 2021 lalu, diduga karena mengalami serangan jantung saat sedang bermain bulutangkis.