INDOSPORT.COM – Semuanya jadi musuh berat ganda putra Fajar Alfian/Rian Ardianto, intip deretan atlet bulutangkis yang gemar melakukan servis delay nan dramatis.
Melansir laman Flypower, serve merupakan pukulan paling awal dalam suatu permainan bulutangkis, di mana ketika seorang pemain melakukan pukulan ini, pertanda permainan telah dimulai.
Terdapat beberapa jenis pukulan servis yang paling sering dilakukan dalam permainan bulutangkis, mulai dari servis backhand, forehand, flick, smash, mendatar, dan pendek.
Untuk melakukannya, semua ada triknya. BWF selaku federasi bulutangkis dunia bahkan telah memiliki sejumlah aturan untuk seorang pemain melakukan servis.
Maka dalam pertandingan, ada peran servis judge untuk menilai apakah seorang pemain melakukan servis fault atau tidak.
Namun sejauh ini BWF belum memiliki aturan khusus soal durasi seorang pemain melakukan pukulan servis. Hal itu yang membuat sejumlah pebulutangkis tersebut sah-sah saja saat melakukan servis delay.
Berikut ini adalah deretan atlet bulutangkis yang pernah viral di media sosial karena dianggap gemar melakukan servis delay.
Dimulai dari musuh berat Fajar Alfian/Rian Ardianto dari Denmark, Mathias Boe, yang kini sudah memutuskan pensiun.
1. Mathias Boe
Karakter servis Mathias Boe sangat berbeda dengan mantan pasangannya di ganda putra dulu, yakni Carsten Mogensen.
Jika diingat kembali, saat masih aktif bertanding, Carsten Mogensen identik dengan servis cepat, sementara Mathias Boe justru identik melakukan servis delay atau buffering.
Servis Mathias Boe tersebut kerap kali membuat hampir setiap rivalnya protes ke wasit, termasuk Fajar Alfian/Rian Ardianto.
Alhasil, Mathias Boe menjadi salah satu rival paling sulit dikalahkan Fajar Alfian/Rian Ardianto dalam dua kali perjumpaan mereka.
Masih ingat betul dengan drama yang ada, termasuk karena servis, Mathias Boe/Carsten Mogensen pernah dirujak penonton saat mengalahkan Fajar/Rian di semifinal Indonesia Open 2017.
Mathias Boe semakin dirujak penonton karena melakukan selebrasi goyang yang dianggap berlebihan ke arah tribun usai kemenangannya dari Fajar/Rian.