INDOSPORT.COM – Gita Wirjawan bisa dianggap sebagai salah satu pahlawan kebangkitan bulutangkis Indonesia pasca keterpurukan di masa lalu.
Indonesia sejak dahulu dikenal sebagai salah satu negara bulutangkis, karena mampu mencatatkan prestasi gemilang di berbagai kompetisi.
Hal ini membuat Indonesia menjadi negara yang ditakuti oleh para rivalnya karena kekuatan bulutangkis yang bisa dibilang konsisten.
Namun bukan berarti Indonesia tidak pernah memiliki masa lalu yang buruk di dunia bulutangkis. Hal ini pernah terjadi pada tahun 2012 silam.
Salah satu yang paling diingat ialah saat itu Indonesia gagal melanjutkan tongkat estafet karena gagal meraih satu pun medali di Olimpiade London 2012.
Saat itu dunia bulutangkis Tanah Air mendapatkan banyak kritikan pedas, mengingat cabang olahraga ini selalu konsisten menyumbangkan medali di setiap ajang Olimpiade.
Catatan memalukan ini membuat PBSI merombak kepengurusannya, di mana Djoko Santoso selaku Ketua Umum tidak lagi mencalonkan dirinya lagi.
Saat itu ada dua kandidat yang mencalonkan diri untuk menggantikan Djoko Santoso yakni Icuk Sugiarto dan Gita Wirjawan.
Namun Gita, yang saat itu masih menjadi Menteri Perdagangan Indonesia akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum PBSI yang baru untuk periode 2012-2016.
Menjadi Ketua Umum PBSI yang baru tentu tidak mudah bagi Gita Wirjawan, apalagi setelah momen suram di Olimpiade London 2012.
Meski demikian, Gita Wirjawan tak gentar dan berani melakukan sejumlah gebrakan dalam kepengurusannya sebagai Ketum PBSI yang baru.
Gebrakan dalam kepengurusan Gita Wirjawan salah satu yang paling diingat ialah soal kontrak individu antara pemain dengan sponsor.