Indonesia Patut Bersyukur! Lin Dan Bongkar Borok China Jelang Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023
Tak pelak pengakuan Lin Dan tersebut menimbulkan kegemparan di kalangan penggemar bulutangkis di China karena tidak menyangka bonus juara yang diterima sangat kecil.
“Setelah mendengar pengakuan Lin Dan, banyak netizen yang mengatakan bahwa tak disangka bonus atlet tersebut begitu rendah,” tulis Sohu.
Meski demikian, tak sedikit yang memaklumi mengingat atlet dilatih dan dibiayai oleh negara sehingga bonus para atlet sebagian serahkan kepada Administrasi Umum Olahraga.
“Administrasi Umum langsung disebut-sebut. Tetapi 60% diambil. Bukankah rasio ini agak terlalu tinggi?” lanjut Sohu.
Borok pemerintahan China terkait bonus para atlet yang meraih gelar juara dunia maupun Olimpiade ini mungkin saja dialami oleh negara-negara lain. Apakah ini juga berlaku untuk Indonesia?
Indonesia sendiri tampaknya mengucurkan bonus untuk Juara Dunia terakhir kali pada tahun 2019 kepada pasangan ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Saat itu, Ahsan/Hendra mendapatkan kucuran bonus dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sebesar Rp240 juta.
Kemenpora juga menggelontorkan bonus kepada tim Piala Thomas 2020 Indonesia yang sudah berhasil membawa pulang trofi juara ke tanah air dengan nilai mencapai Rp10 miliar.
Ada pun untuk Olimpiade, peraih medali emas Tokyo 2020 yakni pasangan ganda putri Greysia/Apriyani masing-masing akan mendapatkan Rp5 miliar dari Kemenpora.
Namun demikian, tidak ada informasi resmi atau lebih mendalam apakah bonus-bonus dari pemerintah Indonesia untuk atlet bulutangkis berprestasi ini dipotong pajak atau diterima sepenuhnya oleh mereka.