Skandal Jahat Zulfadli Zulkiffli, Atlet Bulutangkis Malaysia yang Dihukum BWF hingga 2038
Dilansir dari laman BWF, Tan Chun Seang dilarang terlibat dalam kegiatan bulutangkis yang berada di bawah BWF selama 15 tahun dan diharuskan membayar denda sebesar 15 ribu dolar AS (setara Rp209 juta).
Sementara Zulfadli Zulkiffli telah didenda sebesar 25 ribu dolar AS (sekitar Rp348 juta), sekaligus hukuman larangan terjun ke dunia bulutangkis selama 20 tahun atau hingga 2038 mendatang.
Larangan yang diterapkan oleh komisi etik BWF itu mencakup tak akan mendapatkan fungsi administratif, pembinaan, peresmian, atau pengembangan.
Melihat dari jenis hukuman yang dijatuhkan BWF, Zulfadli Zulkiffli mendapatkan punishment lebih berat karena jangka waktu pelanggaran yang lebih lama daripada Tan Chun Seang.
Zulfadli Zulkiffli pun terbukti telah terlibat dalam memanipulasi hasil dari empat pertandingan dan harus menerima hukuman yang dijatuhkan.
Lantas bagaimana kabar Zulfadli Zulkiffli saat ini? Ya, tentu saja publik wajar dibuat penasaran dengan kabar Zulfadli Zulkiffli yang begitu mengguncang dengan skandal match fixing.
Apalagi memang karier bulutangkisnya hampir tidak bisa diselamatkan mengingat hukuman dari BWF baru akan selesai pada 2038 mendatang.
Ya, setelah dihukum BWF karena skandal match fixing, Zulfadli Zulkiffli agaknya disibukkan dengan beragam kegiatan seperti menjadi brand ambassaror Apparel Apacs.
Lulusan Universitas Teknologi MARA tersebut juga diketahui sibuk untuk menjalani rutinitasnya bersama orang tua tercinta.
Seperti unggahan berikut ini kala Zulfadli Zulkiffli melakukan liburan dengan keluarga tercinta di Langkawi Island, Malaysia.
Kemudian di unggahan terbarunya, Zulfadli Zulkiffli tampak sedang bergaya menyusuri jalanan di Washington DC, Amerika Serikat.
“The Nation’s Capital,” tulis Zulfadli Zulkiffli.
Zulfadli Zulkiffli juga pernah diketahui terlibat kebersamaan dengan atlet Indonesia, Calvin Kristanto di sebuah klub bulutangkis Amerika Serikat, Northen Virginia.
Saat itu ada kemungkinan jika pebulu tangkis Malaysia berusia 30 tahun itu membela klub di luar negeri untuk mengikuti turnamen lokal.