INDOSPORT.COM - Mantan Ketua Umum PBSI, Gita Wirjawan mengenang era emas tim bulutangkis Indonesia di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2015.
Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2015 agaknya menjadi salah satu momen terindah bagi Gita Wirjawan ketika masih menjabat sebagai Ketua Umum PBSI.
Pada turnamen bergengsi tersebut, Indonesia berhasil menggondol satu medali emas lewat pasangan ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Tiga medali perunggu juga berhasil dibawa pulang yakni masing-masing oleh tunggal putri Lindaweni Fanetri, ganda putri Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii, dan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Empat medali yang berhasil diraih dari Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2015 juga menjadi kado ulang tahun terindah untuk Indonesia yang ke-70.
Pasalnya, turnamen Kejuaraan Dunia 2023 digelar di Istora Senayan, Jakarta, Indonesia tepatnya pada 10 hingga 16 Agustus 2015.
Kini delapan tahun berlalu, Gita Wirjawan kembali mengungkit momen tersebut tepat di hari HUT RI yang ke-78 hari ini, Kamis (17/08/23) lewat unggahan di Twitter.
8 years ago.. 🇮🇩 https://t.co/pqwZ3vNAr5
— Gita Wirjawan (@GWirjawan) August 16, 2023
“8 tahun silam…. Indonesia,” tulis Gita Wirjawan yang mengunggah ulang postingan lama pada 2015 setelah Ahsan/Hendra menjadi Juara Dunia.
Unggahan Gita Wirjawan ini pun langsung dibanjiri komentar dari para penggemar bulutangkis tanah air.
Bukannya mengenang, netizen justru merefleksikannya pada kondisi Indonesia tahun ini yang minim gelar juara.
“Semua yang disini gagal move on pak, termasuk saya,” tulis akun @ertantomi.
“Pak Gita, balik lg yuk. PBSI sekarang makin kesini malah makin kesana,” akun @@alfii_kurniaa menimpali.
“Pak ayuk kembali. PBSI masih butuh banyak perbaikan,” tulis akun @nevernevermeh.
“Pak tolong kembali ke PBSI kepengurusan sekarang hancur lebur,” tulis akun @jaysmith07133.
“Gerakan besar yang dilakukan Pak @GWirjawan, Badminton INA bangkit lagi. Sayang lagi-lagi tangan kotor mereka yang nggak 'ngeh' dengan badminton merusak hal baik yang sudah bapak rintis,” tambah akun @Zaenalabidin2.